MOSKOW, iNewsBalikpapan.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Jerman masih menjadi negara terjajah meski Perang Dunia II sudah berakhir puluhan tahun silam. Putin merespons pernyataan pejabat Jerman soal ledakan pipa di Laut Utara. Jerman dianggap tak bisa bertindak secara mandiri setelah menyerah pada Perang Dunia II.
Para pemimpin Eropa, kata Putin, digertak oleh Amerika Serikat (AS) sehingga kehilangan kedaulatan dan kemerdekaan. Negara-negara Barat, termasuk Jerman, masih hati-hati soal penyelidikan ledakan pipa gas Nord Stream pada tahun lalu. Mereka yakin peledakan disengaja, namun enggan mengungkap siapa yang bertanggung jawab.
"Masalahnya adalah para politisi Eropa telah mengatakan secara terbuka kepada diri sendiri bahwa setelah Perang Dunia II Jerman tidak pernah menjadi negara berdaulat penuh," kata Putin, dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah, Rossiya-1.
Uni Soviet, lanjut Putin, sudah menarik pasukan dan mengakhiri pendudukan di Jerman pasca-Perang Dunia II. Namun pendudukan berpindah, Amerika Serikat (AS) yang kini 'menjajah' Jerman.
Putin juga mengungkapkan rasa yakinnya pelaku peledakan pipa adalah aktor tingkat nasional bukan pemain lokal. Menurut dia, omong kosong bahwa pelakunya adalah kelompok indenpenden pro-Ukraina.
Pipa yang diledakkan mengalirkan gas Rusia ke Jerman. Meski mengurangi ketergantungannya pada produk energi Rusia sejak awal invasi Ukraina pada Februari 2022, Jerman tetap mengandalkan kiriman tersebut.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait