BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id – Operasi Pasar dan Sidak gencar dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama Pertamina di wilayah Kalimantan Timur menindaklanjuti isu kelangkaan yang beberapa waktu kemarin santer berhembus di masyarakat. Hal ini terlihat dari beberapa pangkalan elpiji 3 kg dan usaha-usaha menengah dan besar yang kerap didatangi petugas Disdag dan Pertamina.
Seperti salah satu pangkalan elpiji 3 kg yang berada di Jalan Mulawarman, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, beberapa waktu lalu disidak oleh tim dari Pertamina Patra Niaga regional Kalimantan. Dari sidak tersebut dinyatakan bahwa stok tabung melon 3 kg di pangkalan tersebut ada dan masih mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.
Namun, sebenarnya apa yang menyebabkan tidak tersedianya stok elpiji di beberapa pangkalan beberapa waktu lalu. Menurut Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, di salah satu laman Instagramnya, mengatakan bahwa tabung elpiji subsidi masih digunakan oleh warga mampu dan usaha seperti restoran-restoran besar.
“Kewajiban mereka seharusnya menggunakan gas yang harga industri atau non subsidi bukan LPG 3 kg. Itu mengapa kita harus mengetahui hak dan kewajiban. LPG 3 kg subsidi ini ada kuota yang sudah ditetapkan pemerintah,” ujar Rahmad.
Senada dengan Rahmad, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, juga melarang penggunaan LPG 3 kg bersubsidi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta warga kelas menengah atas.
“Kami di pemerintahan Kutai Kartanegara terus berupaya mengendalikan bagaimana kuota LPG 3 kg ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, kami juga meminta Pertamina untuk menindak tegas agen atau pangkalan yang menyalurkan LPG 3 kg kepada pengecer karena LPG 3 kg bersubsidi tidak boleh berada di pengecer,“ tegas Edi.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait