Interkoneksi Kilang Pertamina Balikpapan dan Pipa Gas Senipah-Balikpapan ini nantinya mendukung peningkatan kapasitas pengolahan dan produksi Kilang Pertamina Balikpapan dengan sumber gas dari wilayah Senipah Kalimantan Timur dengan kapasitas maksimal 125 MMSCFD.
Hal ini,menurut dia, sejalan dengan program pemerintah Indonesia dibidang ketahanan energi nasional dalam mendukung pemerataan energi di kawasan Indonesia bagian timur. Selain itu pemanfaatan gas bumi sebagai energi juga bersih sejalan dengan program transisi energi guna tercapainya Net Zero Emission pada tahun 2060.
Sementara itu, Aris Mulya Azof, Chairman Indonesia Gas Society (IGS), menyatakan keberadaan pipa gas Senipah - Balikpapan sangat krusial bagi kilang Balikpapan dimana saat ini gasnya hanya disuplai dari wilayah Kerja East Kalimantan dan Attaka yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dengan volume kurang lebih sekitar 35 MMSCFD. Padahal dengan adanya proyek RDMP Balikpapan, kebutuhan gas dr kilang Balikpapan akan naik.
"Diperkirakan kebutuhan gas naik menjadi sebesar 120 MMSCFD. Untuk itu dibutuhkan tambahan suplai dari beberapa wilayah kerja yang sebagain besar berlokasi di wilayah utara Kalimantan Timur seperti Wilayah Kerja Mahakam dan Wilayah Kerja Sanga-Sanga.” jelas Aris
Menurut dia ketersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan dalam pemenuhan energi nasional. "Untuk transportasi gas tersebut dari wilayah kerja KKKS di utara Kaltim ke RDMP RU V Balikpapan diperlukan infrastruktur pipa gas ruas Senipah - Balikpapan," ujar Aris.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait