“Mendongkrak elektoral. Sangat mungkin. Saat ini kan kader-kader NU lebih bebas untuk berkomunikasi dengan siapa pun, karena PBNU tidak berafiliasi langsung dengan PKB. Hari ini, Mahfud bagaikan magnet, terutama di pemilih milenial ya. Popularitas cukup tinggi, kinerja oke, NU, berasal dari Jatim, ya sangat bisa berpasangan. Jika mereka mau dipasangkan, saya rasa tinggal diujicobakan saja, di testing water. Dilihat nanti respons dan ukuran keterpilihannya,” katanya.
Tak hanya itu, sosok nahdliyin yang melekat pada Mahfud MD bisa membuka jalan bagi Ganjar Pranowo untuk silaturahmi dengan ulama dan kiai-kiai khos Jawa Timur. Di Madura pun, bisa jadi Ganjar akan memiliki suara yang lumayan dengan adanya sosok Mahfud MD.
Bagi Suko, selain pembahasan atau brainstorming visi, misi, dan program, pertemuan Ganjar dan Mahfud juga bisa dilihat sebagai komunikasi penjajakan keduanya untuk Pilpres mendatang.
Apa pun nanti posisi yang akan diemban Mahfud MD, baik sebagai bacawapres maupun tim sukses, Ganjar sudah memiliki ide besar yang sudah ia godok bersama menteri asal Madura tersebut. Apalagi di Jawa Timur, Ganjar juga butuh sosok untuk merangkul pemilih yang berbasis santri atau kaum nahdliyin, termasuk millennial.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait