Harga Minyak Melesat, Sentuh Level Tertinggi 10 Bulan Terakhir

Aditya Pratama
Harga minyak mentah melesat hampir 2 persen atau ke level tertinggi dalam 10 bulan pada Selasa waktu setempat. (Foto: Reuters)

NEW YORK, iNewsBalikpapan.id - Harga minyak mentah melesat hampir 2 persen atau ke level tertinggi dalam 10 bulan pada Selasa waktu setempat. Hal ini disebabkan prospek pasokan yang lebih ketat dan keyakinan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terhadap ketahanan permintaan energi di negara-negara besar. 

Minyak mentah Brent naik 1,42 dolar AS atau 1,6 persen menjadi 92,06 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,55 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 88,84 dolar AS per barel.

Mengutip Reuters, kedua benchmark tersebut secara teknis masih berada dalam kondisi overbought atau jenuh beli selama delapan hari berturut-turut, dan ditutup pada level tertinggi sejak November 2022.

Sementara, OPEC tetap berpegang pada perkiraannya mengenai pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, dengan alasan bahwa negara-negara besar lebih kuat dari perkiraan. 

Laporan bulanan OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024.

“Harga minyak mentah menguat setelah laporan bulanan OPEC menunjukkan pasar minyak akan menjadi lebih ketat dari perkiraan awal,” ujar Analis Pasar Senior di OANDA, Edward Moya dalam sebuah catatan dikutip, Rabu (13/9/2023).

Untuk menjaga pasokan tetap terbatas, Arab Saudi dan Rusia pekan lalu memperpanjang pengurangan pasokan sukarela sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. 

Sebagai informasi, anggota OPEC Libya menutup empat terminal ekspor minyak di wilayah timur karena badai mematikan, sementara anggota OPEC+ Kazakhstan mengurangi produksi minyak harian untuk pemeliharaan.

Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan produksi minyak global akan meningkat dari 99,9 juta barel per hari pada tahun 2022 menjadi 101,2 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 102,9 juta barel per hari pada tahun 2024.

Sementara, permintaan dunia akan meningkat dari 99,2 juta barel per hari pada tahun 2022 menjadi 101,0 juta barel per hari pada tahun 2023. dan 102,3 juta barel per hari pada tahun 2024.

EIA memperkirakan persediaan minyak global akan turun hampir setengah juta barel per hari pada paruh kedua tahun 2023. Hal ini dapat menyebabkan harga minyak mentah naik dengan harga Brent rata-rata 93 dolar AS per barel pada kuartal keempat.

Di AS, EIA memproyeksikan produksi minyak mentah akan meningkat dari 11,9 juta barel per hari pada tahun 2022 menjadi 12,8 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 13,2 juta barel per hari pada tahun 2024. 

Sementara, konsumsi akan meningkat dari 20,0 juta barel per hari pada tahun 2022 menjadi 20,1 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 20,3 juta barel per hari. pada tahun 2024.

Editor : Mukmin Azis

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network