Warga Hilang Diterkam Buaya di Penajam Paser Utara Ditemukan Tewas

PENAJAM PASER UTARA, iNews.id- Warga yang dilaporkan hilang usai diterkam buaya di Muara Sungai Lop di Kelurahan Mentawir Kecamatan Sepaku kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Selasa (14/6/2022) pukul 11.00 Wita akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Korban Kamarudin (37) warga Desa Binuang Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara ditemukan tewas dengan kondisi organ tubuhnya masih berada di samping buaya yang menerkamnya saat tengah menyelam mencari udang.

Baca Juga

Bocah 12 Tahun Dimakan Buaya saat Berenang di Sungai

BACA JUGA: Menyelam Mencari Udang, Warga Penajam Hilang Diterkam Buaya

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Marjani mengatakan, upaya pencarian korban terus dilakukan hingga memasuki hari kedua.

"Titik pencarian dibagi ke beberapa tempat diantaranya menyusuri sungai Lop, menyusuri sungai Tembuni dan menyusuri muara sungai Lop. Proses pencarian dilakukan dengan melibatkan unsur pelaksana termasuk warga dan kerabat korban, " katanya.

Baca Juga

Pencari Siput di Sungai Lebur Kutim Ditemukan Tewas Dalam Perut Buaya

Proses pencarian akhirnya membuahkan hasil sekira pukul 22.25 WITA usai seorang warga menemukan organ tubuh korban tepat di samping seekor buaya.

"Selepas maghrib pihak keluarga dan warga kembali melanjutkan pencarian. Salah seorang warga dari pihak keluarga korban yang ikut dalam pencarian mencium aroma bau busuk di sekitar hulu sungai wilayah bakau dan setelah di dekati ternyata bau tersebut bersumber dari beberapa serpihan organ tubuh korban dimana terdapat seekor buaya besar di samping organ organ tubuh tersebut, " terangnya.

Jenasah korban usai dievakuasi selanjutnya dibawa ke rumah sakit kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Baca Juga

Emak-Emak Tewas Diterkam Buaya saat Cuci Baju di Sungai

Untuk diketahui, lokasi hilangnya korban memang dikenal dihuni banyak buaya. Sungai Mentawir PPU sudah menjadi habitat alam buaya muara dan diperkirakan mencapai puluhan ekor.

Editor : Mukmin Azis