JAKARTA, iNews.id - Benarkah jika menyapa pasangan dengan panggilan nama hewan bisa membuat hubungan jadi langgeng?.
Selain memanggil dengan sebutan ‘sayang’, ‘baby’, ‘ayang’, ‘bebeb’, kamu tentu pernah mendengar beberapa orang memanggil pasangannya dengan nama hewan. Bahkan mungkin kamu dan pasanganmu termasuk ke dalam kelompok orang-orang tersebut.
Memanggil pasangan menggunakan nama hewan sebenarnya bukan merupakan fenomena yang hanya terjadi di Indonesia. Beberapa pasangan di seluruh dunia juga melakukan hal serupa.
Alih-alih menimbulkan konflik, memanggil pasangan menggunakan nama hewan ternyata memiliki arti dan efek yang baik. Lantas, bagaimana arti dan efek dari memanggil pasangan menggunakan nama hewan? Simak ulasan iNews.id berikut ini.
Dilansir dari laman Insider (20/6/2022), sebuah penelitian dari Superdrug Online Doctor menunjukkan bahwa memanggil pasangan dengan menggunakan nama hewan membuat hubungan menjadi lebih awet. Penelitian tersebut dilakukan pada 1.000 responden di Amerika Serikat dan Eropa. Dari penelitian didapatkan bahwa 87 persen orang Amerika Serikat memakai nama hewan peliharaan sebagai panggilan kesayangan untuk pasangannya.
Tak hanya itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak menggunakan nama hewan kepada pasangannya dibandingkan dengan perempuan. Uniknya, 16 persen dari responden di Amerika Serikat mereka justru lebih bahagia dalam hubungannya. Sedangkan di Eropa, sebanyak 9 persen orang merasa puas dengan hubungan mereka ketika menggunakan nama hewan sebagai panggilan kesayangan. Para peneliti menduga bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan pengalaman masa kecilnya.
“Pasangan yang berbicara dengan cara ini berarti telah teringat kembali pada pengalaman mereka sendiri ketika mereka masih bayi dan pada cinta pertama mereka, yaitu ibu mereka," kata Dean Falk, seorang profesor Neuroantropologi di Florida State University.
Dengan demikian, memanggil nama hewan berarti menunjukkan kedekatan emosional yang cukup tinggi dalam hubungan. Penelitian lain pada 154 pasangan yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships di tahun 1993 juga menunjukkan bahwa suami istri akan lebih puas dengan hubungannya ketika menggunakan nama hewan peliharaan sebagai nama panggilan. Sebaliknya, panggilan yang tidak begitu disukai adalah ‘papi’. Panggilan tersebut memperoleh 73 persen sebagai panggilan paling dibenci untuk pasangan, kecuali ketika berada di ranjang. Selanjutnya, ‘daddy’ memperoleh 72 persen, ‘sweet cheeks’ 66 persen, dan ‘muffin’ 61 persen sebagai panggilan yang kurang disukai dari pasangan. Namun, di Indonesia memanggil pasangan dengan nama hewan tidak dianjurkan. Selain kurang baik dari segi norma kesopanan, dalam agama pun dilarang untuk memanggil orang dengan nama hewan. Sebaiknya, kepada para pasangan memiliki panggilan tersendiri yang indah, berkesan dan mampu menggambarkan bagaimana rasa sayang antar keduanya.
Editor : Mukmin Azis