get app
inews
Aa Read Next : Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau Kesiapan Satgas RAFI di Kaltim Jelang Lebaran

BBM dan LPG Masih Subsidi, Segini Kompensasi yang Harus Dibayar Pemerintah

Jum'at, 01 Juli 2022 | 18:15 WIB
header img
Pemerintah membayar Rp64,5 triliun atas kompensasi atas penyaluran BBM dan LPG subsidi tahun 2021. Foto: Dok. Pertamina

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mencairkan Rp64,5 triliun kepada PT Pertamina (Persero) sebagai pembayaran kompensasi atas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) subsidi tahun 2021.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui pembayaran kompensasi itu dilakukan lebih cepat dari jadwal. Pembayaran tersebut menurutnya akan memperkuat cash flow dalam menjaga ketahanan energi nasional.

"Alhamdulillah. Ini bentuk ketulusan dan dukungan penuh pemerintah untuk menjadikan Pertamina semakin kuat dan mampu menjalankan tugas negara dalam melindungi daya beli masyarakat dari terpaan langsung harga minyak mentah dunia," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

Sejak awal 2022, pemerintah terus mempercepat pembayaran kompensasi atas penugasan distribusi BBM dan LPG Subsidi bagi masyarakat. Per April 2022 lalu, pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp29 triliun.

Secara keseluruhan, dalam kurun tahun 2022, total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode hingga 2021 yang telah dibayarkan pemerintah kepada Pertamina sebesar Rp93,5 triliun. Pembayaran tersebut berdampak positif pada keuangan perseroan dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Dukungan besar ini, kata Nicke, juga terlihat dengan adanya kebijakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk penambahan subsidi sebesar Rp71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp234 triliun, sehingga total subsidi dan kompensasi menjadi Rp401,8 triliun pada tahun ini (asumsi harga minyak mentah Indonesia/ICP 100 dolar AS per barel).

Ini merupakan upaya pemerintah dan Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat miskin, menengah, rentan dan UMKM. Hal itu juga merupakan wujud negara hadir untuk melindungi masyarakat.

Menurutnya, upaya pemerintah menghadapi tantangan harga minyak mentah ini luar biasa, apalagi bila dibandingkan dengan Negara lain. Hal ini terlihat dari harga BBM Indonesia yang termasuk dua terendah di seluruh dunia.

"Apresiasi tak terhingga kepada pemerintah karena dengan menambah alokasi subsidi BBM dan LPG, Pemerintah telah berusaha keras menjaga daya beli masyarakat," ucap Nicke.

Dia menuturkan, Pertamina juga akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan pemerintah untuk BBM dan LPG dalam APBN 2022 dapat lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

"Pertamina akan menjalankan amanah dari pemerintah dengan terus memperkuat tata Kelola penyaluran BBM dan LPG agar lebih tetap sasaran antara lain dengan pendaftaran kendaraan di website MyPertamina," kata dia.

Di sisi lain, Pertamina juga mendorong akan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dan LPG secara bertanggung jawab dan lebih hemat. Menurut Nicke, subsidi merupakan kebijakan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat menengah bawah, rentan miskin dan UMKM, sehingga masyarakat yang tergolong mampu sebaiknya beralih memakai BBM dan LPG nonsubsidi.

"Kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk sama-sama menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dan kami akan memastikan pasokan mencukupi. Pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan LPG tepat sasaran," tuturnya. 

Editor : Mukmin Azis

Follow Berita iNews Balikpapan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut