BALIKPAPAN, iNews.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Budiono mendorong Pemerintah Kota untuk meningkatkan sarana angkutan bagi pelajar di kawasan Teluk Waru, Kelurahan Kariangau Balikpapan Barat.
Insiden kapal kelotok yang memuat 28 pelajar dan 8 guru SDN 021 dan SMP 21 Balikpapan Barat di perairan Selok Cina pada Senin (15/8/2022) lalu, menunjukan masih minimnya perhatian di kawasan tersebut.
Budiono mengusulkan agar kelaikan moda transportasi penyeberangan yang sehari-harinya dimanfaatkan oleh para pelajar dan tenaga pendidik di kawasan tersebut agar ditingkatkan.
"Kita kan tidak tahu kapal itu kemarin kenapa, mungkin sudah usang atau tua sampai kapalnya bocor," ujarnya, Selasa (16/8/2022).
Meski insiden tidak berdampak lebih fatal, Pemkot perlu melakukan langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang.
"Mungkin akan bagus kalau bisa dipersiapkan speedboat yang lebih cepat atau kapal yang lebih besar," tuturnya.
Sebagian murid SDN 021 dan SMP 21 Balikpapan Barat yang bermukim di kawasan kampung baru maupun Kelurahan Baru Ulu sejauh ini memang bergantung pada moda transportasi air sebagai angkutan untuk pergi dan pulang sekolah.
Akses laut dianggap sebagai jalur terdekat menuju sekolah di kawasan Teluk Waru itu, ketimbang mereka melalui jalur darat yang mengharuskan melalui kawasan Balikpapan Tengah dan Balikpapan Utara.
"Ya karena di sana memang sebagian muridnya dari Baru Ulu yang berdekatan dengan wilayah itu, tapi harus melewati laut," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Purnomo menjelaskan bahwa kelotok angkutan para pelajar merupakan sarana gratis yang disediakan pemerintah. Mekanismenya, Disdikbud menyewa kapal milik warga untuk mengangkut para pelajar dan tenaga pendidik.
Sayangnya, hanya ada satu kapal yang tersedia untuk melayani penyeberangan di kawasan itu. Dengan adanya insiden KM Mansuri, Disdik akan memanfaaatkan bantuan dua unit bus dari perusahaan di wilayah setempat sebagai alternatif.
"Kapal hanya satu, jadi sementara kapal dalam perbaikan maka dari itu perusahan setempat membantu kami dengan menyediakan bus," singkatnya.
Editor : Mukmin Azis