NYON, iNewsBalikpapan.id - Dugaan tindak pemalsuan keuangan Juventus berbuntut panjang. Usai dihukum pengurangan 15 poin di Liga Italia 2022/2023, Juventus juga terancam larangan tampil di kompetisi Eropa minimal satu musim.
UEFA akan mengadakan rapat eksekutif (Exco) di kantor mereka, Nyon, Swiss pada Kamis (26/1/2023) waktu setempat. Rapat tersebut akan membahas sikap UEFA atas kasus yang menimpa Juventus.
Berdasarkan laporan La Republicca, dilansir Football Italia, Rabu (25/1/2023), Juventus terancam larangan tampil di kompetisi Eropa setidaknya satu musim. Namun sebelum ketok palu, UEFA masih akan memantau perkembangan pengadilan olahraga di Italia.
Sebab di hari yang sama, sidang lanjutan atas kasus tersebut akan dilangsungkan di Italia. Sidang tersebut akan dihadiri jajaran petinggi Juventus yang baru, seperti CEO, Maurizio Scanavino dan presiden klub, Gianluca Ferrero.
Sidang itu akan dihadiri pula oleh presiden federasi sepak bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina. Nantinya, kantor kejaksaan FIGC akan mengajukan perpanjangan 40 hari untuk proses penyelidikan mereka terhadap klub berjuluk Si Nyonya Tua.
Sidang tersebut akan membahas detail mengenai detail-detail yang merupakan rahasia klub, seperti perjanjian gaji pemain dan inflasi nilai transfer pemain. Sebab bukti-bukti mengenai tindak pemalsuan keuntungan klub akan terkuak pada detail-detail tersebut.
Sebelumnya, Juventus dikenai pengurangan 15 poin di Liga Italia 2022-2023. Hukuman tersebut membuat Manuel Locatelli dan kolega terjun bebas ke peringkat kesepuluh klasemen sementara dengan perolehan 23 poin dari 19 laga.
Hal itu merupakan pukulan telak sebab Juventus sedang berada dalam tren positif. Dari sembilan laga di semua kompetisi, Juventus hanya menderita satu kekalahan.
Sebelum dikenai hukuman pengurangan poin, Juventus sedang dalam jalur perburuan gelar juara Liga Italia musim ini. Namun harapan anak asuh Massimiliano Allegri untuk meramaikan bursa persaingan scudetto kini telah sirna.
Editor : Mukmin Azis