Mesin Pemanas Air Terbakar, Hunian Lantai 17 Apartemen Pertamina Balikpapan Nyaris Diamuk Api

BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Diduga berasal dari mesin pemanas air yang terbakar, salah satu teras hunian kamar lantai 17 Apartemen Pertamina Balikpapan, Jalan Letjen Suprapto, Balikpapan Barat, Rabu (19/7) petang nyaris terbakar. Beruntung api dapat segera dipadamkan agar tidak cepat meluas. 

Kobaran api terlihat dari teras, akibatnya penghuni apartemen 26 lantai tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari gedung.

Baca Juga

Truk Tangki Angkut 60 Ton LNG Meledak, 6 Orang Dilaporkan Tewas

Api akhirnya dapat dikuasai dengan waktu singkat.

Septin Pamalla Mangiwa selaku Building Manager Amarilis PT Patra Jasa dalam jumpa persnya menerangkan informasi awal peristira itu sekitar pukul 18.10 wita. 

"Petugas kami mendengarkan bunyi alarm di lantai 17 kemudian petugas bergerak menuju sumber alarm dan melakukan pemadaman dengar apart,"  ungkapnya.

Baca Juga

Bulan K3 Nasional, Kilang Pertamina Balikpapan Edukasi Warga Cegah Kebakaran

Saat terjadi peristiwa itu, dia menyebutkan sistem kelistrikan di apartemen tersebut langsung bekerja secara otomatis berkerja untuk mematikan listrik.

"Kami langsung arahkan penghuni langsung melakukan evakuasi menggunakan tangga darurat," ujarnya.

Diakuinya, sumber percikan api diduga berasal dari pemanas air. 

Baca Juga

Kebakaran di Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Pekerja asal China Tewas

Saat peristiwa itu penghuni apartemen rupanya sedang dinas luar, lantas dia menghimbau untuk penghuni lainya agar memperhatikan kelistrikan sebelum meninggalkan apartemen.

Armada pemadam kebakaran dari pihak Pertamina yang dibantu oleh armada dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan sigap memadamkan api.

"Proses pemadaman kurang lebih 10 menit, yang kemudian dilanjutkan pendinginan menggunakan hydrant apartemen tersebut" jelasnya.

Baca Juga

Gudang Styrofoam di Parepare Hangus Terbakar

"Tapi untuk penyebab pastinya masih dalam penyelidikan pihak berwajib," pungkasnya

Editor : Mukmin Azis