JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Roket-roket Hamas berhasil menghujani Israel dalam serangan terbaru, Operasi Badai Al Aqsa. Sedikit data tersedia tentang persenjataan Hamas, namun beberapa jenis roket kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza itu sempat diekspos.
Hamas mengklaim telah menembakkan 5.000 roket pada hari pertama serangan pada Sabtu pekan lalu, bahkan menjangkau wilayah terdalam yang jauh dari perbatasan Gaza. Ini menunjukkan Hamas mengalami kemajuan pesat dalam pengembangan persenjatannya.
Berikut jenis roket Hamas yang digunakan menghujani Israel:
1. Qassam
Qassam merupakan salah satu roket Hamas yang digunakan untuk membombardir Israel. Nama roket ini sesuai dengan nama sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam. Roket Qassam pertama kali ditembakkan pada 2001. Jangkauan roket Qassam tercanggih sekitar 17 km.
2. M-75
M-75 merupakan roket buatan lokal dengan teknologi yang dipasok Iran. Roket ini mempunyai jangkauan 75 km. Roket M-75 dapat melakukan menjelajah lebih jauh serta dapat menghantam Tel Aviv, bahkan Yerussalem.
Roket M-75 pertama kali digunakan pada Operation Pillar Cloud pada 2012.
3. J-80
J-80 dikembangkan pada 2014. Diketahui, J-80 merupakan roket yang dinamai komandan militer Hamas, Ahmed Al Jabari. Roket ini mempunyai jangkauan 80 km.
Menurut Hamas, roket ini bergerak pada jalur nonlinier atau bisa bermanuver sehingga sulit dicegat oleh sistem pertahanan Israel, Iron Dome.
4. SH85
SH85 mempunyai jangkauan hingga 85 km. Pada konflik 2021 lalu, Hamas menembakkan SH85 ke Tel Aviv dan Bandara Ben-Gurion. Rudal ini dinamai dari anggota Dewan Tinggi Militer Al Qassam, Muhammad Abu Shamala.
5. R160
Hamas juga mempunyai roket R160 yang mempunyai jangkauan hingga 160 km. Roket yang dikembangkan pada 2014 ini pertama kali menghantam Haifa, Israel.
6. Ayyash 250
Ayyash 25 merupakan jenis roket terbaru yang digunakan Hamas pada 2021. Kelompok itu mengklaim, roket ini bisa menjangkau sasaran sejauh 250 km. Rudal tersebut diberi nama dari komandan Al Qassam, Yahya Ayyash.
Yahya Ayyash meninggal akibat pengeboman Israel pada 1996.
Editor : Mukmin Azis