Sebelumnya, Ganjar sempat diterpa sentimen negatif usai menyatakan menolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20, April lalu. Penolakan Ganjar dan PDI-P dianggap sebagai biang keladi gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Ketika itu, elektabilitas Ganjar di papan survei sejumlah lembaga sempat menurun. Tingkat keterpilihan Ganjar baru rebound dalam beberapa bulan terakhir.
Emrus berpendapat sikap tegas Ganjar itu bakal diingat publik. Ia bahkan menyebut Ganjar ketika itu menunjukkan karakter seorang negarawan yang taat dengan konstitusi.
"Kalau tujuannya adalah elektoral, dia bisa diam saja. Karena soal melarang atau tidak melarang itu bukan wewenang dia. Yang melarang itu ada di pemerintah. Saya melihat sikap itu sebagai ketegasan dan segaris dengan konstitusi kita yaitu bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa," ucap Emrus.
Sejauh ini, Emrus melihat PDI-P dan Ganjar lebih berani ketimbang dua poros koalisi pengusung dua bacapres lainnya mengenai isu kemerdekaan Palestina. Ia menilai semestinya koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersikap membela Palestina.
"Dua calon lain tadi, secara partai, belum kelihatan. Secara individu, juga belum kelihatan. Semisal Anies, dari partai pengusungnya, saya belum melihat pernyataan. Karena itu saya pikir tiga kandidat ini harus menyatakan pandangan mereka secara eksplisit," ucap Emrus.
Lebih jauh, Emrus menyarankan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersikap terkait dengan kondisi rakyat Palestina terbaru yang terus mendapat serangan balasan dari pasukan Israel yang tidak terima mendapat kejutan serangan dari Hamas.
"Kenapa? bangsa kita sebagai bagian dari bangsa di dunia tidak lepas dari kepentingan relasi antara negara. Harusnya dua kandidat lain, dengan verbal atau nonverbal, harus menyatakan keberpihakan kepada nilai kemerdekaan bangsa dan penjajahan di atas bumi harus dihapuskan," ujar Emrus.
Editor : Mukmin Azis