JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - ISIS Khorasan atau ISIS-K mengeklaim bertanggung jawab atas serangan teror di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, Rusia, Jumat malam lalu.
Serangan mengerikan berupa penembakan massal dan pembakaran gedung konser ini awalnya menewaskan 137 orang di lokasi serangan. Korban bertambah menjadi 143 orang setelah beberapa korban luka meninggal di rumah sakit.
Klaim oleh ISIS-K—cabang ISIS di Afghanistan—muncul di media propaganda kelompok tersebut dan disebar melalui media sosial.
Dinas Keamanan Federal (FSB) menangkap sejumlah tersangka, termasuk empat pelaku pembantaian—semuanya etnis Tajikistan.
Pemerintah Rusia tak percaya serangan teroris itu didalangi ISIS-K. Presiden Vladimir Putin mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok Islam radikal, tanpa mengamini klaim ISIS-K.
Alasan Rusia Tak Percaya ISIS Dalang Serangan Teror Moskow
1. Rusia Tak Terlibat Perang Afghanistan
ISIS-K berbasis di Afghanistan, negara yang bertahun-tahun lalu diinvasi Amerika Serikat dan sekutunya.
Uni Soviet memang pernah berperang di Afghanistan di masa silam. Namun Soviet sudah bubar, dan Rusia yang sekarang beda dengan Soviet.
Klaim ISIS-K membingungkan dan meragukan. Jika motifnya dendam perang, semestinya Amerika dan sekutunya yang menjadi target potensial.
"Dalam kerja sama dinas khusus dan lembaga penegak hukum kami, perlu diperoleh jawaban atas sejumlah pertanyaan, misalnya apakah organisasi Islam radikal, bahkan yang berpikiran teroris, benar-benar tertarik untuk menyerang Rusia, yang mana hari ini merupakan solusi yang adil terhadap meningkatnya konflik Timur Tengah," kata Putin saat berkonsultasi dengan FSB.
Editor : Mukmin Azis