Intelijen AS Peringatkan Dunia Makin Dekat ke Ambang Perang Nuklir

WASHINGTON, iNewsBalikpapan.id – Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Tulsi Gabbard, mengeluarkan peringatan serius bahwa dunia kini berada di titik paling dekat menuju perang nuklir dibandingkan masa-masa sebelumnya. Ia menyerukan agar negara-negara pemilik senjata nuklir segera melucuti persenjataan mereka demi menghindari bencana global.
Pernyataan tersebut disampaikan Gabbard melalui video yang ia unggah di akun media sosial X, saat berada di Jepang. Dalam video itu, Gabbard mengingat kembali peristiwa tragis pengeboman atom oleh AS di Kota Hiroshima pada masa Perang Dunia II.
“Ini adalah pengalaman yang akan selalu saya ingat. Saat kita berada di sini hari ini, semakin dekat dengan ambang pemusnahan nuklir—lebih dekat daripada sebelumnya. Elite politik dan para penghasut perang dengan ceroboh mengobarkan rasa takut dan ketegangan antara negara-negara nuklir,” ujarnya, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (11/6/2025).
Gabbard menegaskan pentingnya menolak jalan menuju konfrontasi nuklir dan membangun dunia yang aman dari ancaman kehancuran massal.
“Kita harus menolak jalan menuju perang nuklir dan berupaya mewujudkan dunia di mana tidak seorang pun hidup dalam ketakutan akan bencana nuklir,” tambahnya.
Kekhawatiran Gabbard bukan tanpa dasar. Laporan terbaru dari para peneliti nuklir menunjukkan bahwa jumlah hulu ledak nuklir aktif di seluruh dunia meningkat dari 9.583 pada 2024 menjadi 9.615 pada 2025. Jika termasuk yang tidak aktif, jumlah total hulu ledak mencapai 12.340 unit.
Per Juni 2025, sembilan negara diketahui memiliki hulu ledak nuklir yang siap digunakan diantaranya Rusia, Amerika Serikat, Cina dan beberapa negara eropa hingga asia lainnya.
Pernyataan Tulsi Gabbard ini menambah tekanan moral dan politik terhadap negara-negara besar untuk menghentikan perlombaan senjata yang dapat berujung pada pemusnahan global.
Editor : Mukmin Azis