get app
inews
Aa Text
Read Next : Terdengar Suara Misterius dari Speaker Starliner Jelang Balik ke Bumi, Begini Penjelasannya

Planet Neraka Berhasil Ditemukan, Berisikan Lautan Lava

Rabu, 03 Juli 2024 | 00:04 WIB
header img
Planet Neraka ditemukan. (Foto: MIRROR)

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Para ilmuwan baru saja mengungkapkan temuan baru tentang sebuah "planet neraka", menjelaskan bagaimana "Bumi super" yang panas terik ini berubah menjadi bola lava yang mengorbit.

Planet berbatu ini, yang dikenal sebagai 55 Cancri e atau "Janssen", mengorbit bintangnya sangat dekat. Akibatnya, satu tahun di planet ini hanya berlangsung selama 18 jam dan permukaannya diselimuti lautan lava yang dalam.

Seperti dilansir dari Mirror, diperkirakan suhu siang hari rata-rata mencapai sekitar 2.573 Kelvin - atau 2.300 derajat Celcius.

Informasi ini diperoleh berkat alat baru yang menangkap pengukuran cahaya bintang yang sangat presisi dari matahari Janssen, yang dikenal sebagai Copernicus atau 55 Cnc.

Analisis orbital baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy mengungkapkan bahwa planet ini mengorbit Copernicus 70 kali lebih dekat dibandingkan Bumi mengorbit Matahari.

Meskipun planet ini selalu panas, kondisinya mungkin berubah menjadi seperti neraka karena tertarik ke ekuator bintangnya. Hal ini terjadi akibat pergeseran gravitasi yang dirasakan dari Copernicus, katai merah, dan planet saudara Janssen.

Peneliti utama, Lily Zhao, seorang ahli astrofisika, mengatakan: "Kami telah mempelajari bagaimana sistem multi-planet ini - salah satu sistem dengan jumlah planet terbanyak yang pernah kami temukan -mencapai kondisinya saat ini."

Peneliti menambahkan bahwa bahkan pada orbit aslinya, planet ini "kemungkinan besar sangat panas sehingga tidak ada benda yang mampu bertahan di permukaannya."

Planet neraka, 55 Cancri e memiliki suhu ekstrem dan permukaannya diselimuti lautan lava, membuatnya mendapatkan julukan "planet neraka".

Satu tahun di planet ini hanya berlangsung selama 18 jam karena orbitnya yang sangat dekat dengan bintangnya.

Daya tarik gravitasi dari bintang dan planet lain di sistem ini kemungkinan besar mendorong Janssen ke ekuator bintangnya, membuatnya semakin panas.

Penemuan ini dimungkinkan berkat alat baru yang mengukur cahaya bintang dengan presisi tinggi.

Penemuan 55 Cancri e memberikan wawasan baru tentang bagaimana planet ekstrasurya terbentuk dan berevolusi di lingkungan yang ekstrem. Hal ini juga menunjukkan keragaman luar biasa planet yang ada di alam semesta.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut