"Pendidikan kejuruan dan vokasional yang difokuskan pada sektor-sektor unggulan seperti teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur sangat relevan dengan tantangan masa depan Kalimantan Timur," tambah Ihsan.
Selain itu, Ihsan Suri juga menilai bahwa program pendidikan gratis yang diusung oleh Isran Noor lebih realistis dan tepat sasaran dibandingkan janji-janji yang terlalu bombastis dari calon lainnya.
"Isran Noor tidak hanya sekadar menjanjikan pendidikan gratis, tetapi ia juga memperjelas mekanisme pendanaan dan implementasinya, dengan mengacu pada pendapatan asli daerah yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam serta pajak daerah. Ini yang membuat programnya terasa lebih terukur dan feasible," jelas Ihsan.
Menurutnya, pendidikan yang berkualitas dan inklusif merupakan fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang produktif dan berdaya saing, terutama di Kalimantan Timur yang sedang dalam masa transformasi besar-besaran dengan adanya pembangunan IKN.
"Isran Noor memiliki visi yang jelas bahwa pendidikan adalah alat utama untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan yang merata," tambahnya.
Karena itu, dari perspektif Ihsan Suri, program pendidikan yang diusung oleh Isran Noor dianggap lebih realistis dan relevan dengan kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Kalimantan Timur saat ini.
Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, serta berfokus pada keadilan sosial, program ini dipandang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di provinsi tersebut, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di era baru Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan negara.
"Program pendidikan Isran Noor tidak hanya menawarkan janji, tetapi memberikan solusi konkret yang bisa diukur keberhasilannya dalam jangka panjang. Ini yang membedakan dia dari para pesaingnya," tutup Ihsan.
Editor : Mukmin Azis