get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilgub Kaltim Isran Noor Diprediksi Menang, Pengamat: Masyarakat Kaltim Puas!

Andi Harun Dikabarkan Dukung Isran Noor di Pilgub Kaltim 2024

Kamis, 10 Oktober 2024 | 19:02 WIB
header img
Andi Harun, calon Wali Kota Samarinda, yang dikabarkan akan mendukung penuh calon gubernur Isran Noor. (Foto: ist)

Pada masa pemerintahan mereka, Pemprov Kaltim secara aktif memberikan bantuan pendanaan untuk pembangunan di Samarinda, terutama melalui dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim. 

"Kolaborasi ini memungkinkan banyak proyek pembangunan infrastruktur di Samarinda, seperti perbaikan jalan dan pengembangan fasilitas umum, yang berjalan lebih cepat dan efisien," kata Pengamat Kebijakan Publik, Iradat Ismail.

Sejarah kerja sama ini tidak hanya memperlihatkan kedekatan antara Andi Harun dan Isran Noor, tetapi juga menunjukkan bagaimana komitmen keduanya untuk kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal. 

Hubungan inilah yang mungkin menjadi dasar mengapa Andi Harun, meskipun secara resmi didukung oleh partai-partai pengusung Rudy-Seno, terlihat lebih condong mendukung Isran Noor dalam Pilgub Kaltim.

Apalagi meski berbeda koalisi, Isran Noor secara terbuka mendukung Andi Harun yang maju kembali sebagai calon wali kota Samarinda.

"Bagi masyarakat Kaltim, dinamika ini menjadi sinyal bahwa dalam memilih pemimpin, sejarah kerja sama dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah bisa menjadi faktor yang sangat menentukan, selain dari garis partai semata," lugas Iradat.

Andi Harun Dukung Pilkada Tanpa Politik Uang

Selain hal-hal tadi, dukungan tersirat Andi Harun pada Isran Noor terlihat dalam kampanyenya ke sejumlah masyarakat yang menyebut politik uang adalah musuh demokrasi. Hal tersebut serupa dengan Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor yang bahkan membentuk Tim Khusus Anti Money Politics. 

Dalam salah satu pidatonya yang tersebar ke banyak media sosial, Andi Harun mencontohkan adanya salah satu calon pemimpin yang mendata semua RT di beberapa wilayah. Dalam hal ini dengan tujuan untuk mendapatkan suara pada saat Pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang mana menjanjikan sejumlah uang kepada warga yang akan memilih. 

"Mereka minta data warganya, dan lewat timsesnya, tiga hari sebelum hari H dibawakan amplop. Kan ada begitu, ini menggampangkan warga, itu menganggap selamanya rakyat itu bodoh, dia pikir bisa merubah hati nurani masyarakat," ucap Andi Harun.

Dirinya pun menegaskan praktik seperti ini perlu dipatahkan dengan kecerdasan dan pola pikir masyarakat yang jauh lebih berkembang. Andi Harun menegaskan bahwa harga suara masyarakat sangat mahal dan tidak bisa sama sekali dinilai dengan rupiah, apalagi jika dikaitkan dengan pemilihan pemimpin suatu wilayah.

"Dia pikir amplopnya itu bisa membeli hati nurani rakyat, itu tidak bisa. Jadi dengan uang suara kita tidak bisa dibeli, pilihan terbaik dari hari rakyat itulah yang seharusnya dipilih," jelasnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut