Pemuda di Subang Tega Bacok Ibu Kandungnya Gegara Jengkel Ditegur Jual Ayam

SUBANG, iNewsBalikpapan.id – Seorang pemuda di Kabupaten Subang, Jawa Barat, nekat membacok ibu kandungnya hingga mengalami luka parah hanya karena ditegur soal menjual ayam di rumah.

Peristiwa tragis ini mengguncang warga Kampung Sedayu, Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati, pada Minggu (3/5/2025).

Baca Juga

Cemburu, Pemuda di Luwuk Injak-Injak Kepala Pacarnya di Kamar Kos

Insiden berdarah itu bermula ketika korban menegur pelaku, FM (18), yang menjual ayam di rumahnya. Korban mengingatkan pelaku agar tidak menjual ayam tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat, di mana pelaku sebelumnya telah dibelikan handphone oleh sang ibu.

Sebelumnya, pelaku berniat menjual ayam untuk membeli handphone, namun sang ibu melarangnya.

Namun, emosi pelaku langsung meledak. Tanpa ampun, ia mengambil golok dan langsung membacok kepala ibunya hingga terluka parah.

Baca Juga

Pemuda Diduga Mabuk Kecubung di Palangka Raya, Makan Tanah dan Linglung

Kakak pelaku, Ainil, menjelaskan bahwa adiknya mengalami depresi setelah kedua orang tuanya bercerai dan memilih tinggal bersama ayahnya.

“Adik saya ini memang suka emosi setelah ayah dan ibu cerai. Dia masih kelas 2 SMK,” ujarnya.

Kini, ibu pelaku sedang menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bayuasih Purwakarta akibat luka parah di bagian kepala.

Baca Juga

Peduli Lingkungan, Ganjar Milenial Kaltim Ajak Ratusan Anak Muda Samarinda Tanam Pohon

"Kata dokter, ibu harus menjalani operasi karena luka di kepalanya sangat serius," tambah Ainil.

Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, mengatakan bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian dan kini dalam pengawasan di rumah sakit jiwa di Bandung untuk observasi kondisi kejiwaannya.

“Kasus ini sudah kami tangani, dan pelaku akan diperiksa lebih lanjut,” ujarnya.

Baca Juga

Ngeri! Pemuda di Palembang Cekik dan Lempar Bibi dari Lantai 2 Rumah hingga Tewas

Polres Subang terus mendalami kasus ini dan berusaha mengungkap lebih jauh kondisi psikologis pelaku. Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya pemahaman dan perhatian terhadap kesehatan mental, terutama pada remaja yang mengalami perubahan besar dalam hidupnya.

Editor : Mukmin Azis