WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) berjanji akan memberi Ukraina roket-roket canggih. Langkah itu diharapkan dapat membantu Kiev memaksa Moskow berunding untuk mengakhiri perang. Pernyataan itu disampaikan Presiden AS Joe Biden.
Dia menegaskan, Washington akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih. Nantinya diharapkan Ukraina dapat lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang.
"Kami telah bergerak cepat untuk mengirim sejumlah besar persenjataan dan amunisi ke Ukraina. Sehingga dapat bertarung di medan perang dan berada dalam posisi sekuat mungkin di meja perundingan," tulis Biden dalam sebuah opini di New York Times, Selasa (31/5/2022).
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan, persenjataan yang disediakan akan mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS). Persenjataan ini menurut kepala angkatan bersenjata Ukraina sebulan lalu, penting untuk melawan serangan rudal Rusia.
Meski mengirim persenjataan ke Ukraina, tak membuat AS terseret ke dalam konflik langsung Rusia-Ukraina. Hal ini kata pejabat tersebut, lantaran rudal yang dikirim tidak akan digunakan untuk menyerang ke wilayah Rusia.
Mengatasi kekhawatiran penyediaan senjata tersebut dapat menarik Amerika Serikat ke dalam konflik langsung dengan Rusia, pejabat senior pemerintah mengatakan Kyiv memberikan "jaminan" bahwa rudal tidak akan digunakan untuk menyerang di dalam Rusia.
"Sistem ini akan digunakan oleh Ukraina untuk mengusir langkah maju Rusia di wilayah Ukraina. Tetapi senjata itu tidak akan digunakan pada target di wilayah Rusia," kata pejabat AS itu kepada wartawan.
Janji pengiriman senjata terbaru AS untuk Ukraina di samping peralatan senilai miliaran dolar yang sudah disediakan termasuk rudal anti-pesawat dan drone, datang ketika Rusia menekan serangannya untuk merebut wilayah Donbas timur. Gubernur regional Serhiy Gaidai pada Selasa mengatakan, pasukan Rusia kini telah menguasai sebagian besar kota industri timur Sievierodonetsk di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbass.
Editor : Mukmin Azis