Bahkan, pada menit 11 Yordania kembali mendapatkan peluang emas.
Ali Olwan melepaskan tandukan berbahaya yang menyambut crossing Yazan Alarab, tetapi Nadeo lagi-lagi bisa melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola yang mengarah ke pojok atas kanan gawang.
Setelah itu, barulah Indonesia mulai bisa menikmati pertandingan dan membangun serangan dengan nyaman.
Hasilnya, pada menit 20 Dimas Drajad hampir menorehkan gol pembuka lewat tandukannya yang menyambar umpan silang Pratama Arhan tetapi masih belum tepat sasaran.
Dua menit kemudian, Pasukan Garuda melakukan skema sepak pojok yang apik yang dilakukan Marc Klok dan Ricky Kambuaya. Sayangnya, tendangan mendatar Saddil Ramdani yang mengakhiri skema itu masih menyamping tipis di sisi kiri gawang.
Al-Nashama –julukan Yordania- benar-benar keteteran menghadapi serangan Indonesia sesudah itu.
Sisi kanan pertahanan mereka terus dieksploitasi oleh pergerakan Witan dan Arhan. Namun, usai water break Yordania mulai kembali menemukan bentuk permainan terbaik mereka.
Ehsan Haddad pun hampir membawa mereka unggul pada menit 32 jika Nadeo tak sigap menepis tendangannya dari dalam kotak penalti.
Sama-sama mengincar kemenangan, kedua tim terus saling jual beli serangan. Mereka bermain dalam tempo yang cepat dan sama-sama mengandalkan bola-bola pendek.
Pada menit 42, Saddil melesatkan tembakan keras dari luar kotak penalti. Namun, bola masih mengarah ke Yazeed Abdulaila sehingga bisa ditepis tanpa kesulitan.
Hingga babak pertama usai baik Indonesia dan maupun Yordania masih belum bisa menghasilkan gol pembuka.
Alhasil, skor imbang 0-0 tetap bertahaan saat turun minum.
Editor : Mukmin Azis