EGM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan mengatakan, kegiatan simulasi PKD secara periodik dilakukan untuk menguji kesiapan dan kesiagaan sistem penanggulangan keadaan darurat yang sebenarnya.
"Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiagaan dan kesigapan dalam menangani keadaan darurat serta untuk melatih, me-refresh, serta mengevaluasi kembali bagaimana Standard Operating Procedure (SOP) penanganan saat keadaan darurat, " terang dia.
"Simulasi PKD ini minimal dilakukan setiap setahun sekali dan sekaligus melatih pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap fungsi terhadap kondisi emergency yang sewaktu waktu bisa terjadi dan merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya," tambahnya.
Pertamina dalam hal ini telah melakukan berkoordinasi dengan pihak eksternal dan internal terkait kegiatan simulasi keadaan darurat.
Pertamina melibatkan tim bantuan keadaan darurat dari pihak eksternal yaitu kepolisian, pemadam kebakaran dan Rumah Sakit terdekat.
Yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan simulasi ini adalah alur komunikasi dalam menghadapi kondisi darurat termasuk melaporkan situasi upadet ke Polres, Polda, Walikota dan Gubernur serta Direksi Pertamina.
“Keadaan darurat level 1 adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh satu unit lokasi saja tetapi membutuhkan bantuan dari lokasi Pertamina Patra Niaga lain atau bantuan eksternal seperti dari Pertamina Grup, BPBD, Damkar Pemda," tambah Taufiq.
“Simulasi PKD berjalan lancar, tetapi kami berharap tidak ada insiden terjadi, namun demikian kami tetap waspada jika memang kami harus menghadapi keadaan darurat, kami harus optimis bisa menanganinya dengan baik," tutup Taufiq.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait