Terkait kecelakaan tersebut, dia mengimbau kepada seluruh orang tua agar diberikan pengertian bahwa anak dibawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan.
“Karena secara psikologis dia belum siap mengendarai kendaraan karena masih labil. Kemudian dia juga tidak mempunyai SIM. Jadi saya berharap lebih baik anaknya apabila pergi ke sekolah untuk gunakan ojol atau diantar oleh orang tuanya,” imbaunya
Dijelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat TI dan MI berboncengan menggunakan Honda Vario nopol KT 6537 HF. Ia berjalan beriringan dari arah Bandara SAMS Sepinggan bersama anaknya berinisial AG yang mengemudikan mobil Toyota Inova nopol KT 1242 LW.
Setibanya di depan PT Schlumberger, Batakan, Balikpapan Timur, motor yang dikemudikan TI mengurangi kecepatannya. Ironisnya, AG yang saat itu berada di belakang motor orang tuanya itu panik. Ropiyani mengatakan AG salah dalam menginjak pedal rem melainkan pedal gas.
“Inova ini mau melakukan pengereman tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” jelasnya.
Seketika mobil pun menabrak TI dan MT yang berada di depannya. Keduanya pun terpental dan terlindas mobil Inova yang dikemudikan AG hingga kedua korban tewas di lokasi kejadian. .
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait