BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Sebagai upaya mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Kaltim Kaltara sudah membuka moda transportasi rute Balikpapan - IKN.
Adapun trayek ini akan melalui Pelabuhan Semayang - Bandar Udara SAMS Sepinggan - Terminal Batu Ampar - Jalan Tol KM 13 - IKN Nusantara.
"Sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan, BPTD Wilayah XVII Kaltim Kaltara sejak tahun 2022 sudah menyediakan layanan angkutan bis subsidi dari Balikpapan ke IKN. Dengan rute dari Pelabuhan Semayang, Bandara SAMS Sepinggan, Terminal Batu Ampar hingga ke Titik Nol IKN," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Kaltim Kaltara, Muiz Thohir Sabtu (21/1/2023).
Dia menerangkan, di tahun 2023 ini layanan angkutan bis subsidi dari Balikpapan ke IKN juga kembali dilakukan hingga Desember 2023
"Sementara di tahun 2023 ini dimulai di bulan Februari. Layanan angkutan subsidi akan dilangsungkan hingga Desember 2023 dan dalam proses berjalan dimana terkait durasi waktu lebih panjang dibanding tahun kemarin yakni selama dua bulan," imbuh dia.
BPTD juga melakukan pembenahan di sektor transportasi laut. Di Pelabuhan Kariangau misalnya, BPTD melakukan penerapan pembelian tiket akan menerapkan sistem nontunai dan rencananya di Januari 2023 ini segera diterapkan.
"Sebagai salah satu akses laut dari Balikpapan ke IKN, BPTD selaku pengelola juga melakukan pembenahan, yakni dengan penerapan sistem cashless dalam pembelian tiket. Di mana sudah dilakukan pemasangan perangkat pembayaran nontunai dan ditarget di Januari ini akan dilakukan uji coba. Selain itu pembenahan juga berlaku di perparkiran," beber Muiz.
Lanjut dia, sesuai arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menegaskan hanya kendaraan listrik yang nantinya bisa beroperasi di kawasan inti Ibu Kota Negara (IKN).
BPTD Kaltim Kaltara sudah mendapat arahan dari Menteri Perhubungan soal penggunaan kendaraan listrik tersebut. Pihaknya pun juga segera menyiapkan sarana dan prasarana pendukungnya.
"Dimana dilaporkan dari Dirjen Perhubungan Darat telah melakukan upaya penerapan public transport yang green. Dimana sebelumnya akan dilakukan kajian mengenai kemungkinan penerapannya dengan melihat kontur lintasan dari Balikpapan ke IKN yang di lokasi tertentu memiliki tingkat kemiringan dari 9 hingga 20 persen. Selain itu perlu juga disiapkan lokasi pengisian listrik atau charging di lokasi tertentu," katanya.
Guna mendukung sistem penerapan kendaraan listrik di IKN, selama prosesnya BPTD memastikan tetap akan menggunakan angkutan berbasis diesel.
"Dalam prosesnya, jika memang belum dimungkinan menggunakan kendaraan listrik, maka BPTD memastikan tetap akan menggunakan angkutan berbasis diesel yang disiapkan sejumlah 6 unit bis dengan waktu berjarak masing-masing 1 jam, baik dari titik Balikpapan sejumlah 3 unit maupun dari IKN sejumlah 3 unit," jelas dia.
BPTD juga mempertimbangkan sejumlah titik persinggahan angkutan subsidi sesuai dengan permintaan masyarakat tentunya sebagai upaya memudahkan masyarakat yang menggunakan sarana transportasi bus tersebut.
"Salah satunya permintaan dari Puskesmas Semoi yang meminta layanan berhenti untuk angkut dan turun penumpang. Hal ini perlu didiskusikan, mengingat dalam layanan sebelumnya ada muncul keberatan dari perusahaan angkutan yang sudah melayani rute ke IKN, meskipun dalam perjalanannya antara angkutan subsidi tidak melalui jalur yang sama dengan angkutan lainnya, yakni melalui tol. Sehingga jangan sampai ada gesekan yang lebih berat, sehingga layanan bis bisa menjadi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," tutup Muiz.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait