JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur berhasil melakukan pengujian pertama kemampuan sistem dalam pembangkit untuk menghasilkan energi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalselteng Unit 5. Keberhasilan melaksanakan first sychronization merupakan tahapan utama dalam pengembangan proyek pembangkit berkapasitas 100 megawatt (MW).
General Manager PLN UIP KLT, Josua Simanungkalit mengatakan keberhasilan UPP KLT 4 dalam mencapai milestone ini merupakan bentuk keseriusan PLN untuk terus menyediakan sistem kelistrikan yang andal bagi masyarakat.
Pembangunan proyek pembangkit di wilayah ini dinilai sangat krusial, mengingat semakin berkembangnya industri di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, serta telah dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Saat ini, energi listrik sudah seperti kebutuhan primer yang harus terpenuhi, sehingga kita harus terus bergerak untuk menyediakan listrik yang andal bagi masyarakat,” ungkap Josua.
Tahapan first synchronization yang dilaksanakan Jumat (10/3/2023) ini merupakan salah satu milestone utama proyek pembangkit di mana sistem yang ada dalam pembangkit untuk pertama kalinya diuji kemampuannya dalam menghasilkan energi listrik sehingga dapat terhubung ke sistem kelistrikan eksisting.
“Pada tahapan ini, seluruh elemen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal harus dilihat secara jeli untuk memantau parameter yang tampil pada Human Machine Interface (HMI) agar proses sinkronisasi dapat terlaksana dengan tepat,” jelas Josua.
Josua menjelaskan secara rinci, bahwa untuk mencapai milestone first synchronization, dilalui berbagai macam pengujian sistem.
Mulai dari pengujian atas fungsi boiler untuk memanaskan air agar menjadi uap, kemudian uap tersebut digunakan sebagai media untuk memutarkan turbin untuk pertama kalinya (first steam admission) sehingga turbin dapat berputar bertahap sampai dengan kecepatan 3000 rpm.
Setelah turbin berhasil berputar pada kecepatan 3000 rpm terdapat beberapa pengujian elektrikal meliputi AVR dynamic test, open circuit, dan shaft voltage.
“Tahap pengujian akhirnya yaitu pelaksanaan overspeed test turbin, dimana pengujian ini berkaitan dengan pengaman turbin dan generator pada saat beroperasi. Apabila terjadi kondisi putaran melebihi desain yang di izinkan maka sistem proteksi berlaku aktif dan bekerja untuk menghentikan pengoperasian (shut down) unit,” tambah Josua.
Dengan berhasilnya dilaksanakan beberapa pengujian, maka diterbitkan Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) dari Lembaga Inspeksi Teknis (LIT) PLN Pusertif pada 10/3, yang artinya PLTU Kalselteng 2 Unit 5 diizinkan dan layak untuk first synchronization dan terhubung dengan sistem kelistrikan Kalsel-Kalteng-Kaltim melalui jaringan transmisi 150 kV serta mampu menghasilkan daya yang dapat disalurkan untuk pertama kalinya.
PLTU Kalselteng 2 yang berlokasi di Desa Simpang Empat, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut ini nantinya semua unit (1 s.d 5) mampu menghasilkan listrik sebesar 360 MW.
“Setelah sukses first synchronization, selanjutnya kami akan melakukan beberapa pengujian seperti Load Test, Load Rejection Test, Runback Test, Reliability Run serta Performance Test sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada PERMEN ESDM Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Klasifikasi, Kualifikasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik dapat berjalan lancar sehingga target Commercial Operation Date (COD) pada November 2023 dapat tercapai,” pungkas Josua.
Sementara itu, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam Asam Unit 5 dan 6 mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. Pemerintah Kabupaten menyambut baik pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut.
Hal ini diungkapkan, Bupati Tanah Laut Sukamta. Ia mengatakan, Pemkab Tanah Laut mengapresiasi pembangunan PLTU Asam Asam Unit 5 dan 6 ini. Diakuinya, dengan adanya pembangunan PLTU ini, sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan semakin membaik, terutama di Kabupaten Tanah Laut.
"Kami sangat menyambut baik pembangunan PLTU unit 5 dan 6 di Asam Asam ini. Hal ini pastinya akan semakin menunjang kehandalan penyediaan energi listrik di Kalseltengtim," ungkap Sukamta.
Sukamta menerangkan, pembangunan PLTU ini juga akan semakin memberikan keyakinan kepada investor, yang akan berinvestasi di Tanah Laut. Khususnya di kawasan Industri dan pelabuhan jorong. Pasalnya ketersediaan energi listrik bisa tercukupi untuk Industri.
"Untuk wilayah tanah laut alhamdulillah tidak ada kawasan atau desa yang blm terjangkau aliran listrik. Pastinya dengan PLTU Asam Asam 5 dan 6, menambah keandalan listrik di Tanah Laut," tegasnya.
Penyelesaian pembangkitan ini nantinya akan menjadi bagian dari akhir era pembangunan PLTU yang merupakan pembangkit termal dengan bahan bakar batu bara.
Kedepan PLN akan memfokuskan pembangkit ramah lingkungan melalui sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca dan zero karbon di tahun 2060 dan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang telah ditandatangani pada 13 September 2022.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait