SAMARINDA, iNewsBalikpapan.id - PT Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan menggelar simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di Fuel Terminal (FT) Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (3/9). Simulasi kejadian ini merupakan simulasi level 1 yang melibatkan Kepolisian, TNI, Tim Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Tim HSSE – Marine dan Warga Ring I.
Kejadian yang disimulasikan merupakan gabungan dari kebakaran di area Tangki Timbun T-10, tumpahan BBM di perairan dan Evakuasi Warga ketempat yang lebih aman.
Area Manager HSSE Regional Kalimantan, Agoeng Priyanto menerangkan bahwa simulasi penaggulangan keadaan darurat ini merupakan kegiatan yang wajib dan rutin diaksanakan oleh Pertamina dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan setiap orang, teramsuk dalam situasi hari libur.
“Tentu kami tidak pernah menginginkan keadaan darurat yang sebenarnya terjadi. Namun perlu disadari bahwa karakter industri migas sangatlah high risk, sehingga simulasi ini menjadi kesempatan untuk mengasah dan mengevaluasi kembali kemampuan personel kami ketika terjadi insiden di hari Libur,” jelas Agoeng.
Dalam simulasi tersebut, Pertamina turut melibatkatkan pemangku kepentingan dan lembaga di sekitar wilayah operasi FT Samarinda, yang seringkali terlibat sebagai garis terdepan dalam penanggulangan keadaan darurat.
“Terima kasih untuk seluruh stakeholder pihak yang terlibat hari ini seperti Damkar Kota Samarinda, Polsek, Babinsa serta pihak-pihak lainnya. Semoga kita dapat terus berupaya mewujudkan komitmen zero fatality di Pertamina,” tambah Agoeng.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa tujuan dilakukan simulasi penanganan keadaan darurat ini adalah untuk melatih pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap fungsi terhadap kondisi keadaan darurat.
Lanjut Arya, sewaktu waktu bisa terjadi dan merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya.
“Latihan simulasi keadaan darurat ini adalah salah satu cara untuk menguji kehandalan sarana fasilitas dan komunikasi dalam mengelola keadaan darurat serta sebagai sarana meningkatkan kesiapsiagaan dan terus melatih kewaspadaan seluruh pekerja Pertamina, serta Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan HSSE dari Pertamina,” ungkap Arya.
“Keadaan darurat level 1 (region) adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh lokasi dan butuh bantuan dari lokasi Pertamina lain atau bantuan eksternal melalui persetujuan region, tapi masih di region yang sama,” tutup Arya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait