Pengamat Sebut Ganjar Unggul di Bidang Pangan dan Lingkungan

Mukmin Azis
Pengamat Sebut Ganjar Unggul di Bidang Pangan dan Lingkungan dibanding bacapres lain. (Foto: ist)

Di sejumlah forum publik, Ganjar mengungkap tiga strategi utama untuk meningkatkan ketahanan pangan. Pertama, aktivasi birokrasi untuk memantau ketersediaan suplai dan permintaan. Kedua, menggenjot sentra produksi bahan pokok. Ketiga, menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan

Selain soal pangan, Ade menilai Ganjar juga sebenarnya unggul dalam gagasan merawat kelestarian lingkungan. Namun, ia menyayangkan gagasan Ganjar baru sebatas menyentuh wacana energi hijau dan tranformasi penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik.

"Padahal, deforestasi kita sangat tinggi. Industrialisasi belum ramah lingkungan dan kemandirian kita untuk bertranformasi ke energi ramah juga belum banyak dieksplorasi lebih lanjut. Padahal, itu bisa jadi nilai jual bagi Ganjar, unggul dari Prabowo dan Anies," kata Ade.

Khusus terkait lingkungan, Ganjar punya visi-misi untuk memulihkan kondisi alam Indonesia. Ganjar merinci sejumlah rencana, semisal mengurangi emisi karbon, mencetak talenta untuk inovasi, serta mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Menurut Ade, Ganjar perlu merumuskan program unggulannya menjadi lebih teknokratis. Dengan begitu, gagasan mengenai stabilitas pangan dan kelestarian lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca dan ekonomi hijau serta ekonomi biru lebih terukur.

"Sebab, kalau kita lihat dari semua pengalaman pilpres selama ini antara political planning atau perencanaan politik, yakni menyusun visi-misi antara capres dan cawapres yang didukung oleh pengusung yang diterjemahkan dalam perencanaan pembangunan nasional lima tahunan itu, saya kira koherensi atau keterikatan sangat lemah," ucap Ade.

Sepanjang Pilpres, menurut Ade gagasan para capres-cawapres hanya sekadar menjadi dokumen administrasi untuk mencalonkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, gagasan-gagasan itu seringkali tidak konsisten dijalankan saat kampiun pilpres menjabat sebagai presiden.

"Sebaiknya Ganjar merancang pijakan perencanaan pembangunan nasional, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Jadi, kapasitas dalam negara pemerintahan diterjemahkan dalam program-program pemerintahan antara jangka pendek, jangan menengah dan jangka panjang," kata Ade.

Ade menilai gagasan-gagasan juga Ganjar relatif bisa diterima di kalangan pemilih pedesaan karena menawarkan solusi yang menjadi persoalan pemilih pedesaan. Terkait topik, Ade melihat gagasan Ganjar bertarung diperbincangkan publik dengan gagasan bacapres Anies Baswedan yang relatif bersemi di pemilih perkotaan.

"Saya melihat ide ketersediaan lumbung pangan dan infrastruktur pertanian yang selama ini digagas Pak Ganjar bisa direplikasi pada konteks nasional. Tapi, gagasan ini harus dirumuskan lebih teknokratik, agar tidak hanya sekadar political campaign saja. Sehingga yang dijanjikan bisa direalisasikan ke dalam program-program yang nyata,"ucap Ade.

Meski begitu, Ade menilai tak semua gagasan Ganjar jauh lebih baik ketimbang dua bacapres lainnya. Menurut dia, gagasan Ganjar di bidang pendidikan bisa disaingi oleh Anies dan Prabowo.

Editor : Mukmin Azis

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network