Harianto Minda pun mempertanyakan kualitas dan keabsahan data yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga tersebut. Menurutnya, tanpa adanya pengakuan dan kredibilitas dari lembaga survei yang berpengalaman atau dikenal secara luas, hasil survei tersebut harus ditanggapi dengan hati-hati.
"Generasi muda harus memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang valid, terutama di era banjir informasi seperti sekarang ini. Jangan mudah termakan hasil survei yang mungkin dibuat dengan tujuan tertentu," tegas Harianto yang juga merupakan Ketua Team Muda Isran-Hadi tersebut.
Harianto juga menggarisbawahi pentingnya generasi muda untuk tidak hanya mempercayai angka-angka dari survei yang belum terbukti kredibilitasnya, tetapi juga mempertimbangkan visi, misi, serta rekam jejak para calon dalam menentukan pilihan politik. Pemuda, menurutnya, harus menjadi kelompok yang bijaksana dan tidak mudah dipengaruhi oleh manipulasi data atau klaim sepihak.
“Menghadapi Pilkada 2024, kita harus fokus pada program-program nyata yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon. Sebab, pada akhirnya, yang benar-benar penting adalah kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar angka-angka dari survei yang tidak bisa diverifikasi,” tambahnya.
Selain itu, Harianto menyoroti bahwa hasil survei, meskipun sering kali dijadikan patokan atau referensi dalam prediksi politik, tidak selalu mencerminkan keadaan di lapangan secara akurat. Banyak survei yang tidak mencerminkan dinamika politik yang terjadi, terutama jika lembaga yang melakukannya tidak melakukan proses pengumpulan data dengan benar.
"Survei juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti kepentingan politik tertentu yang ingin memanfaatkan hasil survei untuk membentuk opini publik," ujar Harianto Minda.
Ia menekankan bahwa masyarakat perlu waspada terhadap hasil survei yang berpotensi digunakan untuk menggiring opini publik secara tidak adil. Menurut Harianto, anak muda harus menjadi agen perubahan dengan cara berpikir kritis dan mengutamakan fakta serta kerja nyata para calon pemimpin.
“Jika pemuda bisa memilah mana informasi yang benar dan mana yang tidak, mereka akan mampu membuat keputusan politik yang tepat dan berpengaruh positif bagi kemajuan daerah,” kata pemuda yang juga merupakan aktivis mahasiswa ini.
Pada akhirnya, Harianto berharap masyarakat Kalimantan Timur, khususnya generasi muda, dapat memberikan perhatian lebih kepada visi, misi, serta program kerja pasangan calon dalam Pilkada. Baginya, pemimpin yang berkualitas adalah mereka yang mampu menunjukkan hasil kerja nyata, bukan sekadar mengandalkan popularitas yang dihasilkan dari survei-survei yang mungkin diragukan.
“Kita harus memilih pemimpin berdasarkan integritas dan prestasi mereka, bukan angka-angka yang belum tentu benar,” pungkas Harianto Minda.
Dengan semakin dekatnya Pilkada Kalimantan Timur 2024, Harianto Minda terus mendorong generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam proses politik, menjadi pemilih yang cerdas, dan tidak mudah dipengaruhi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait