Namun beberapa proyek dihadapkan pada tantangan, seperti pembebasan lahan, perizinan dan dinamika sosial masyarakat setempat. UIP KLT menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait guna mempercepat realisasi proyek-proyek strategis.
Acara ini juga menjadi forum untuk membahas inovasi dalam pelaporan progres proyek melalui aplikasi Sistem Informasi Mercusuar (Monitoring Evaluasi RUPTL dan Capaian Update Strategis PT PLN Persero yang User Friendly, Smart dan Realtime). Aplikasi ini memungkinkan pembaruan data secara berkala untuk memonitor kemajuan proyek secara transparan dan akurat.
“Kami terus berinovasi melalui digitalisasi untuk mendukung efisiensi dan transparansi dalam proyek ketenagalistrikan, terutama di tengah tantangan pembangunan yang kompleks,” ujar Vice President Administrasi Konstruksi Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi PT PLN (Persero), Agil Darmawan.
Memasuki 2025, PLN akan memprioritaskan penyelesaian proyek infrastruktur di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Termasuk proyek strategis seperti interkoneksi Kalimantan Timur dan Utara serta pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada energi impor.
General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan kolaborasi semua pihak yang terlibat.
“Kami bangga menjadi bagian dari upaya bersama ini. Semoga rapat ini membawa solusi untuk tantangan yang dihadapi dan mempercepat pencapaian target pembangunan,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan rapat monev yang rutin diadakan pertriwulan ini, menandai komitmen kolektif untuk menjadikan sektor ketenagalistrikan sebagai motor penggerak pembangunan nasional.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait