WASHINGTON, iNewsBalikpapan.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu ketegangan global dengan kebijakan proteksionis terbarunya. Kali ini, ia resmi memberlakukan tarif masuk 100 persen untuk seluruh film yang diproduksi di luar negeri, sebagai langkah membentengi industri film dalam negeri yang menurutnya “sedang mati dengan sangat cepat”.
Dalam pernyataan di akun Truth Social pada Senin (5/5/2025), Trump mengatakan, “Saya memberi wewenang kepada Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat untuk segera memproses pemberlakuan tarif 100 persen terhadap semua film asing yang masuk ke negara kita.”
Trump menuduh negara-negara lain berkonspirasi dengan memberikan insentif khusus kepada rumah produksi asal AS untuk membuat film di luar negeri, yang menurutnya merugikan industri dalam negeri.
Kebijakan ini menjadi babak baru dalam perang dagang yang terus memanas, terutama dengan China. Negeri Tirai Bambu itu sebelumnya telah membalas kebijakan tarif Trump terhadap produk China dengan mengurangi kuota masuk film Hollywood sejak April 2025.
China Balas dengan Batasi Film Hollywood
Dalam pernyataan resmi pada 10 April 2025, otoritas perfilman China menegaskan bahwa mereka akan “mengurangi jumlah film Amerika yang diimpor” dan “mengikuti aturan pasar serta pilihan penonton.” Hal ini menjadi pukulan telak bagi Hollywood, yang masih berjuang memulihkan diri pascapandemi.
Sebagai pasar film terbesar kedua di dunia, China menjadi kunci bagi kesuksesan film-film produksi studio besar seperti Walt Disney, Paramount Global, dan Warner Bros Discovery. Dengan berkurangnya akses ke pasar China dan diberlakukannya tarif baru dari Trump, masa depan film Hollywood di kancah global menjadi semakin tidak pasti.
Dampak untuk Industri Film AS
Kebijakan tarif baru ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi industri perfilman AS, yang selama beberapa tahun terakhir menghadapi tekanan dari persaingan global, penurunan minat bioskop, dan disrupsi digital.
Para pengamat menilai langkah Trump ini berpotensi mempercepat keterasingan Hollywood dari pasar internasional yang selama ini menopang sebagian besar pendapatan film blockbuster.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait