Transformasi Energi dan Digitalisasi Teknologi
RUPST juga menegaskan arah transformasi PEP sebagai perusahaan energi masa depan. Langkah modernisasi dilakukan lewat digitalisasi operasi dan penerapan teknologi pengeboran canggih, termasuk pengembangan proyek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS) sebagai wujud kepatuhan terhadap prinsip ESG (environmental, social, and governance).
Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi West Beluga di Wilayah Kerja Donggi Matindok menjadi pencapaian penting yang membuka potensi migas baru di laut Sulawesi. Teknologi piling casing dan pipa konduktor juga memangkas waktu serta biaya operasi.
“Terobosan ini memberi kami keunggulan dalam menavigasi tantangan industri migas global yang semakin kompetitif,” tambah Arifin.
Kinerja Keuangan Meningkat dan Pencapaian ESG
Dari sisi finansial, Pertamina EP mencatatkan laba tahun berjalan sebesar USD 483 juta, naik 125% dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga meraih peringkat kredit AAA (Sangat Sehat) dari Fitch Rating Indonesia, yang telah divalidasi Kementerian BUMN.
Di bidang keselamatan kerja, Pertamina EP mencatat 33,2 juta jam kerja tanpa kecelakaan (zero fatality), mencerminkan implementasi sistem HSSE yang kuat.
Dari 22 lapangan aktif, 19 lapangan meraih penghargaan PROPER, yaitu 8 PROPER Emas, 9 PROPER Hijau, dan 2 PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pada aspek Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina EP menjalankan 428 program di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan, dengan anggaran sebesar Rp44,91 miliar dan lebih dari 33.000 penerima manfaat di wilayah kerja dari Aceh hingga Papua.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait