"Bukan di IKN-nya bos. Kalau di IKN-nya nggak, itu di daerah Sepaku yang sekarang sudah berkembang," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, praktik prostitusi di kawasan IKN diduga semakin marak. Para pelaku beroperasi dari penginapan maupun menyewa rumah kost.
PSK ini menjajakan diri melalui aplikasi online. Para pelaku mematok tarif sekali kencan mulai Rp300.000 hingga Rp700.000.
"Kalau yang ada yang online sekarang ternyata itu recycle informasinya. Menurut deputi pengendalian kami, sekarang sudah nggak ada," tambah Basuki.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait