Andri, Assistant Manager Pengendalian Proyek PLN UPP KLT 4, menambahkan bahwa tim teknis telah menuntaskan proses survei, pembersihan area, hingga verifikasi kontur tanah dan jalur kabel.
“Kami pastikan akses alat berat, titik tanam kabel, dan desain tapak tidak bermasalah. Ini untuk menghindari potensi konflik desain di kemudian hari,” ungkap Andri.
Salah satu Srikandi PLN, Evytabela Ayu Kristina, turut menjadi perhatian karena keterlibatannya langsung di lapangan. “Saya turun langsung melakukan pengecekan teknis. Ini bentuk komitmen bahwa perempuan bisa mengambil peran strategis, tak hanya administratif,” tuturnya.
Evytabela juga menegaskan bahwa di lingkungan PLN, kolaborasi gender berjalan setara dan saling menguatkan.
Rampungnya proyek trafo 30 MVA di GI Satui nanti akan menjadi penopang utama dalam penyaluran daya yang lebih stabil dan kuat ke pelanggan di Kalimantan Selatan. Langkah ini juga menjadi bagian dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebagai bagian dari program prioritas nasional.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait