JAKARTA, iNewsBalikpapan.id – Sebanyak 1.116 warga terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Data tersebut disampaikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Kamis (20/11/2025) pukul 19.30 WIB.
Para pengungsi saat ini tersebar di sembilan lokasi, antara lain Rumah Kepala Desa Sumbermujur, Kantor Kecamatan Candipuro, Pom Mini Desa Supit Urang, SDN Supit Urang 04, SDN Sumber Urip 02, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Nurul Jadid Desa Supit Urang, Bumdes Desa Sumber Urip, serta Masjid Oro-oro Ombo.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, sebagian pengungsi mulai berangsur kembali ke rumah. Namun masih ada warga yang memilih bertahan di pos-pos pengungsian.
“Sebagian besar pengungsi erupsi Semeru, berangsur kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara itu, sebanyak 187 orang wisatawan atau pendaki yang sebelumnya dilaporkan terjebak di Jalur Ranu Kumbolo, telah berhasil turun dengan selamat seiring dengan wilayah tersebut dinyatakan aman tidak terlintasi awan panas,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/11/2025).
Meski jumlah pengungsi mulai berkurang, pemerintah daerah melalui BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lumajang bersama BNPB tetap menyiagakan layanan dasar. Dapur umum didirikan dan bantuan logistik terus didistribusikan.
Bantuan yang disalurkan meliputi paket permakanan, terpal, selimut hingga alat pelindung diri (APD). Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru tetap terpenuhi.
Kenaikan status dan peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang terjadi sejak kemarin menjadi perhatian khusus Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto. Menindaklanjuti hal itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Raditya Jati, turun langsung meninjau wilayah terdampak pada Kamis (20/11/2025).
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait
