Intip Kecanggihan IKN Nusantara yang Tak Kalah dengan Neom dan Shenzen,

Jeanny Aipassa, azhfar muhammad
IKN Nusantara (Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini menjadi kota masa depan yang kecanggihannya tak akan kalah dengan Kota Neom di Arab Saudi dan Kota Shenzen di China.  

Pernyataan itu, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengenai konsep pembangunan IKN Nusantara sebagai kota modern.

“IKN will be ‘world-class city for all’. Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota negara baru, ini tak akan kalah dengan kota modern seperti Neom dan Shenzhen,” kata Menko Luhut dalam keterangan resmi, dikutip Senin  (23/5/2022).

 Menurut Luhut, IKN Nusantara juga akan dibangun dengan konsep modern yang mengandalkan kecanggihan teknologi dan ramah lingkungan. Salah satu fasilitas yang akan disiapkan adalah transportasi publik auto pilot alias tanpa pengendara.  

Dia menjelaskan, pembangunan ibu kota negara baru menarik minat besar dari investor mancanegara. Ia menegaskan, tidak benar jika dibilang pembangunan IKN minim pendanaan.

Dengan mendorong pembangunan IKN Nusantara, lanjutnya, investasi yang dulu hanya berpusat di Jawa dan Sumatra, kini tersebar ke berbagai daerah lain, termasuk Kalimantan.

 “Saat ini pembangunan Indonesia jauh lebih merata. Banyak industri baru tumbuh di Kalimantan, seperti pembangunan industri energi baru di Kalimantan Utara, serta pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur,” ungkap Menko Luhut.

 Dia mengungkapkan, pembangunan IKN Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmatinya di masa mendatang. Itu sebabnya, IKN Nusantara dibangun dengan konsep kota modern yang canggih.

 “Bentuknya tak akan kalah dengan pembangunan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di China. Di sinilah para pemuda, termasuk GAMKI, harus memainkan perannya, karena banyak sekali lapangan kerja serta program-program UMKM terbuka luas,” tutur Menko Luhut.  

Lalu seperti apa kecanggihan Kota Neom dan Shenzen?  Neom adalah kota masa depan Arab Saudi yang diperkenalkan sejak 2017, dengan konsep smart city dan ramah lingkungan. Nama Neom merupakan singkatan dari Neo-Mustaqbal. Neo diambil dari kata New dengan arti baru dan mustaqbal diambil dari bahasa Arab yang berarti masa depan.

 Dengan biaya yang diperkirakan mencapai Rp7,1 kuadriliun, Neom yang dibangun di gurun Arab, rencananya akan ditanami miliaran pohon, bulan buatan, kereta terbang, tanpa mobil, bebas karbon, dan pantai yang bercahaya saat gelap. Neom ditargetkan siap dihuni mulai 2024.

Sedangkan Shenzen merupakan kota masa depan China yang mulai dibangun sejak Agustus 1980. Dalam empat dekade, kota ini berkembang menjadi kota kosmopolitan digital dan dijuluki The Silicon Valey of Asia.  

Salah satu kecanggihan dari Kota Shenzen adalah fasilitas robot yang memberi beberapa layanan publik bahkan membantu anak-anak sekolah menyelesaikan PR matematika.  Kota Shenzen dulunya adalah permukiman kumuh nelayan. Pemerintah China kemudian mereformasi kota tersebut dengan konsep kota modern.

Pembangunannya sempat terhenti karena dinilai tak menunjukkan progres meskipun pemerintah China sudah mengeluarkan banyak investasi.  Namun pemerintah China kemudian memutuskan menunjuk BUMN Singapura sebagai pengelola sekaligus konsultan pembangunan Shenzen sebagai Free Trade Zone di China.

Pertimbangannya, Singapura terbukti menjadi negara kecil yang modern dan maju karena pembangunan yang terkonsep. BUMN Singapura diberi hal 10 tahun mengelola Kota Shenzen dan kini pengelolaannya telah diserahkan kembali ke otoritas China. 

Editor : Mukmin Azis

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network