Update Haji 2022: 92.668 Jemaah Tiba di Mekkah, 21 Meninggal Dunia

MEKKAH, iNews.id - Update Haji 2022 kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci usai kloter terakhir tiba di Makkah pada Minggu (3/7/2022). Ada dua kelompok terbang yang berangkat dari dua embarkasi, yakni kloter 44 Embarkasi Jakarta - Bekasi/JKS dan kloter 43 Embarkasi Solo/SOC (Solo). 

"Terdapat 240 kloter yang sudah tiba di Kota Mekkah dengan jumlah total jemaah sebanyak 92.668 orang," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Mukhammad Khanif, Senin (4/7/2022).

Baca Juga

Puncak Haji Hari Ini, Jutaan Jemaah dari Seluruh Dunia Wukuf di Arafah

Dia menjelaskan, 92.668 jemaah ini terdiri atas 114 kloter dengan 45.096 orang yang berangkat dari Madinah (gelombang I) dan 126 kloter dengan 47.572 jemaah yang berangkat dari Jeddah (gelombang II).

Angka kedatangan jemaah ini mendekati hampir 100% dari kuota yang ditentukan. Tercatat, kuota jemaah haji Indonesia tahun ini mencapai 100.051 orang. Angka itu terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.

Khanif berharap seluruh jemaah haji menyiapkan diri dengan menjaga kesehatan, kebugaran tubuh jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Mina) pada 9 Dzulhijjah.

Baca Juga

18 Kloter Jemaah Haji Indonesia Gelombang Pertama Pulang 4 Juli 2023

Khanif menambahkan, bagi jemaah haji yang baru akan melaksanakan umrah wajib, nanti akan difasilitasi transportasi bus shalawat. Sedangkan operasional bus shalawat berhenti sementara mulai besok.

"Kemudian kami akan menunggu perjalanan atau pemberangkatan ke Arafah. Dalam masa menunggu ini, kami berharap para jemaah haji menyiapkan diri untuk menjaga kesehatan badan, untuk laksanakan puncak ibadah haji," katanya.

Sementara itu, data jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia bertambah satu menjadi 21 orang.

Baca Juga

1 Juta Jemaah Haji Bergerak ke Mina Jalankan Tarwiyah Hari Ini

Di sisi lain, terdapat 97 jemaah yang dirawat, terdiri atas 84 orang yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 13 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Editor : Mukmin Azis