get app
inews
Aa Read Next : Program Makan Siang Gratis, Mahfud MD Sebut Tak Tepat Masuk APBN 2025

APBN Surplus, Pemerintah Masih Sanggup Subsidi BBM, LPG dan Listrik

Selasa, 16 Agustus 2022 | 12:54 WIB
header img
Pemerintah masih mampu menyokong subsidi BBM, LPG, dan Listrik karena APBN surplus. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, iNews.id – Hingga pertengahan 2022, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) diakui masih surplus hingga Rp106 triliun. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2022. 

"Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun," ujar Jokowi, Selasa (16/8/2022).

Surplus APBN, kata dia menyebabkan pemerintah masih mampu menyokong subsidi BBM, LPG, dan Listrik sebesar Rp502 triliun pada tahun ini. Subsidi bertujuan agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.

Jokowi juga mencatat makro ekonomi nasional tumbuh positif di angka 5,44 persen pada kuartal II 2022. Neraca perdagangan juga mengalalmi surplus dalam 27 bulan berturut-turut, dan pada semester I 2022 surplusnya mencapai Rp364 triliun.

"Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati hati. Namun disisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," kata dia.

Sementara inflasi dalam negeri berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Bahkan, jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen.

Menurut Jokowi, tantangan yang dihadapi Indonesia sangat berat di tengah banyaknya negara di dunia yang juga tengah menghadapi krisis. Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih sehingga perekonomian juga urung bangkit.

Meletusnya perang di Ukraina sedikit banyak berdampak pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. 107 negara terdampak krisis, bahkan sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut.

Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus dihadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan.

"Kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," tuturnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Berita iNews Balikpapan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut