CIMB sendiri kinerja per 30 September, dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp307,0 triliun. Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,0 persen dan 86,9 persen. Adapun return on equity (ROE) sebesar 12,9 persen yang menunjukkan kemampuan CIMB Niaga untuk mencetak laba semakin kuat.
Dari sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 67,7 persen.
Sementara itu, dari kredit/pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga sebesar Rp194,7 triliun. Kontribusi oleh pertumbuhan pada Corporate Banking (+12,8%) dan Consumer Banking (+14,7%). Pada segmen Consumer Banking pertumbuhan terutama berasal dari KPR yang naik sebesar 8,6 persen (yoy). Sementara KPM meningkat sebesar 52,4 persen (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
“Adapun di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah, berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp45,2 triliun dan DPK sebesar Rp34,6 triliun per 30 September 2022,” katanya.
Untuk Kalimantan, DPK tumbuh sebesar 6 persen atau Rp 1,8 triliun. Pembiayaan tumbuh 25 persen.
Editor : Mukmin Azis