BALIKPAPAN, iNewsBalikpapan.id - Pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur memberikan kesempatan kepada pemuda lokal khusus mahasiswa untuk berperan dalam proses pembangunan.
"IKN itu sudah pindah beberapa kali sempat di jogja, Bukit Tinggi dan pindah lagi ke Jakarta. Soekarno sempat berkata bahwa IKN itu harus berada di Kalimantan. Pertimbangan Kalimantan menjadi IKN Nusantara, karena beberapa aspek, diantaranya adalah lahannya yang luas, wilayah yang minim gempa atau tsunami dan IKN juga akan menjadi pusat perekonomian dunia melalui alur laut (ALKI II)," kata Koordinator PWK Institut Teknologi Kalimantan Dr. Eng. Ir. Arief Hidayat dalam Forum Muda Inspiratif Balikpapan menggelar Talk Show di Dia Kopi BJBJ pada Kamis, (18/5/2023).
Ia menyampaikan IKN itu tidak hanya pengembangan perkotaan tetapi ada juga pengembangan industri dan pengembangan pangan dll. Tetapi yang harus di siapkan di IKN adalah jalur REL, monorel maupun MRT.
Pemuda khususnya Mahasiswa harus bersikap bagaimana agar mendapatkan peran secara langsung atau terlibat langsung dalam pembangunan IKN Nusantara.
Karena pasti di IKN butuh dengan tenaga-tenaga yang terampil yang sesuai dengan disiplin ilmunya yang dibutuhkan di IKN Nusantara.
"Jadi harapannya teman-teman terus meningkatkan soft skill maupun hard skillnya. Tantangan kita adalah IKN itu akan dihuni sekitar 2 juta penduduk, kita harus menyiapkan Kawasan diluar IKN untuk ketahan pangan dan infrastruktur pendukung lainnya. Kita harus menyiapkan lahan yang luas untuk menjadi lahan pangan sebagai penyuplai ke IKN Nusantara. Jangan sampai kita mengambilnya diluar daerah Kalimantan. Harus menyiapkan industri pangan, terminal, Pelabuhan yang bisa mendukung kegiatan transportasi pangan ke IKN Nusantara," ujarnya.
IKN juga harus segera menyelesaikan permasalah tanah yang ada di sana, terutama permasalahan mengenai mafia tanah yang ada di IKN Nusantara.
"Kita juga harus mengutamakan pengeboran air limbah yang ada di IKN, karena air adalah kebutuhan yang sangat utama juga di IKN Nusantara, " imbuhnya.
Arif Hidayat berharap forum ini menjadi salah satu pemerhati dalam tata ruang dalam pembangunan tata ruang yang ada di IKN, untuk mampu mengkritisi dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara.
Sementara itu, Ketua Himpunan PWK Institut Kalimantan Ridho Ansori Romadan menyampaikan bahwa pemuda menjadi pemain utama dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Kalau kita memandang dari infrastrukturnya, bahwa infrastruktur adalah penyambung dalam menyukseskan pembangunan IKN nusantara," ujarnya.
Harapannya, IKN Nusantara ini menjadi sentris dalam pembangunan, sehingga pembangunan di Indonesia itu menjadi merata dari kota hingga desa.
"Bahwa kita ketahui hari ini masih banyak desa yang belum diperhatikan, tetapi dengan adanya IKN sangat terasa sekali dampak positifnya dalam sisi pembangunannya, dari jalan utama, air bersih, bendungan sepaku semoi dan ada pembangunan pipa air bersih," ucapnya.
Dia menjelaskan, bahwasanya perpindahan itu juga akan berdampak positif dalam pemerataan pembangunan. Dia juga berharap warga lokal punya ekspektasi tinggi terhadap pembangunan IKN sehingga jangan sampai kalah dengan warga atau pekerja dari luar Kalimantan timur.
"Pemuda lokal harus memiliki andil besar dalam pembangunan IKN, karena dengan cara inilah kita bisa berperan dalam pembangunan IKN Nusantara, " tegasnya.
Berbicara sebagai warga lokal, dirinya juga baru melaksanakan survei mengenai tata ruang Kawasan. Dia melihat bagaimana masyarakat atau pemerintah disana harus siap menyiapkan ketahanan pangan di daerah sekitar IKN Nusantara.
"Pemerintahan juga harus siap mendukung warga atau masyarakat sekitar agar bisa menjalankan program tersebut, kita juga harus sering turun ke masyarakat agar bagaimana mampu mengedukasi masyarakat mengenai IKN dan agar bagaimana masyarakat mampu berperan dalam pembangunan IKN Nusantara," tuturnya.
Editor : Mukmin Azis