get app
inews
Aa Read Next : Hasil Survei, 75 Persen Warga Rusia Yakin Keberadaan Alien

Memanas, Joe Biden Ejek Putin Sebut Tukang Jagal

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:50 WIB
header img
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengejek Vladimir Putin dengan menyebutnya tukang jagal (Foto: Reuters).

WASHINGTON, iNewsBalikpapan.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mengejek mitranya dari Rusia, Vladimir Putin. Setelah 'anak jalang yang gila', Biden kini menyebut Putin sebagai tukang jagal terkait perang di Ukraina.

Pernyataan itu dilontarkan Biden saat berbicara dalam kampanye pencalonannya sebagai capres AS dari Partai Demokrat di Raleigh, North Carolina, Selasa kemarin. 

Awalnya Biden mengusulkan kenaikan pajak federal rata-rata bagi orang terkaya AS yakni dari 8,2 menjadi 25 persen. Alasannya kenaikan itu memungkinkan pemerintah mendapat 400 miliar dolar selama 10 tahun ke depan.

“Bayangkan apa yang bisa kita lakukan dengan uang itu. Kita bisa memangkas defisit federal secara mendasar. Kita bisa melakukan banyak hal penting, termasuk memastikan bahwa kita menjaga Ukraina dari Putin si tukang jagal,” katanya, seperti dilaporkan RT.

Biden pada akhir bulan lalu menyebut Putin dengan SOB (son of the bitch) yang gila. Negara Barat, kata Biden, harus mewaspadai konflik nuklir, namun harus juga memperhatikan bahaya yang ditimbulkan dari perubahan iklim.

Mengomentari sebutan itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan warga AS seharusnya malu memiliki pemimpin yang berkomentar seperti itu. 

“Jika Presiden negara tersebut menggunakan bahasa seperti itu, itu memalukan,” katanya, seraya menambahkan Biden sepertinya mencoba meniru gaya koboi Hollywood untuk menarik perhatian di dalam negeri.

Sementara itu Putin menanggapi dengan santai. Dia tetap berharap Biden memenangkan Pilpres AS 2024 karena suka dengan gayanya. 

Ini bukan pertama kali Biden menyebut Putin sebagai tukang jagal, yakni pada Maret 2022 atau beberapa pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina. 

Saat itu Peskov merespons, komentar menyerang seperti itu mempersempit peluang membaiknya hubungan bilateral kedua negara yang sedang terperosok ke titik terendah dalam sejarah.

Editor : Mukmin Azis

Follow Berita iNews Balikpapan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut