Vance menjadi senator baru dari Ohio sejak Januari 2023 setelah memenangkan pemilu pada 2022. Saat itu Trump mendukungannya. Dia berhasil menyingkirkan sejumlah pesaing yang elektabilitasnya, menurut hasil survei, justru lebih baik daripadanya.
Vance juga didanai secara besar-besaran oleh raja teknologi AS yang juga pendukung Trump, Peter Thiel.
Vance menjadi penentang keras bantuan asing di Kongres AS. Dia juga menentang undang-undang yang akan membuat AS mengirimkan lebih banyak bantuan ke Ukraina di tengah perang yang terjadi dengan Rusia.
Sejak memperoleh dukungan Trump untuk pencalonannnya di Senat AS, Vance menjadi salah satu sekutu kuat.
Menjelang kampanyenya di Senat, Vance meminta maaf kepada Trump karena pernah menyebut politikus tua itu mempunyai perilaku “tercela”.
“Seperti kebanyakan orang, saya mengkritik Trump pada 2016. Saya menyesal telah salah menilai orang tersebut,” kata Vance kepada CNN pada 2021.
Trump, lanjut dia, adalah presiden yang baik.
Menyusul percobaan pembunuhan terhadap Trump dalam kampenye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli lalu, Vance membuat posting-an di media sosial yang sebagian isinya menyalahkan narasi kampanye Presiden petahana Joe Biden.
“Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan cara apa pun. Retorika tersebut mengarah langsung pada percobaan pembunuhan Presiden Trump,” katanya, saat itu.
Vance akan dilantik menjadi wakil presiden AS pada 20 Januari 2025. Pada masa periode pertama sebagai presiden AS, Trump didampingi oleh Mike Pence.
Editor : Mukmin Azis