Para mahasiswa juga menyerukan penolakan terhadap segala bentuk pengaruh pragmatis dan tekanan politik yang mengutamakan kepentingan segelintir pihak.
Menurut mereka, politik uang hanya akan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu yang seharusnya adil dan bermartabat.
Aksi ini juga menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Balikpapan, terutama generasi muda, untuk bersikap kritis dan menolak praktik politik uang.
Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai reformasi dan kemunduran dalam proses demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah.
"Kami mahasiswa dan pemuda Kota Balikpapan, bersumpah untuk menolak dan melawan segala bentuk praktik politik uang dalam setiap proses demokrasi di kota ini. Kami berdiri tegak sebagai penjaga integritas demokrasi dan akan terus berjuang demi terwujudnya pemilu yang bersih, adil, dan bermartabat," tegasnya.
Aliansi Mahasiswa Balikpapan menutup pernyataan mereka dengan harapan besar agar masyarakat dapat bersatu untuk mewujudkan demokrasi yang bersih. Mereka mengingatkan bahwa masa depan Kota Balikpapan bergantung pada pemimpin yang memiliki moral, integritas, dan keberpihakan kepada rakyat, bukan kepada kekuasaan pragmatis semata.
Aksi ini tidak hanya menjadi suara penolakan terhadap politik uang, tetapi juga simbol perlawanan generasi muda terhadap segala bentuk korupsi dan penyimpangan demokrasi. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, mahasiswa Balikpapan berharap bahwa pemilu mendatang akan menjadi titik awal perubahan yang lebih baik bagi Kalimantan Timur.
Editor : Mukmin Azis