LONDON, iNews.id - Hobi aneh dilakukan seorang pria asal Inggris yang nekat berkeliling dunia hanya untuk tujuan tak biasa. Dia mengunjungi 100 negara untuk mencari toilet terburuk di dunia dan menghabiskan Rp2,5 miliar.
Graham Askey merupakan seorang penulis sekaligus blogger. Dilansir dari Daily Star, Selasa (27/9/2022), perburuannya dimulai beberapa tahun belakangan.
Setelah mengunjungi 100 negara itu, akhirnya targetnya tercapai. Dia telah menemukan toilet terburuk di dunia.
Sebuah bilik kecil di wilayah Ayni, Tajikistan dia nobatkan sebagai toilet terburuk dan terjorok sedunia. Pasalnya, orang yang menggunakan bilik ini, harus membungkuk di atas kotoran yang kering karena berada di atas tumpukan batu.
Selain itu, bilik itu juga hanya ditutupi oleh kain yang robek yang difungsikan sebagai dinding. Tisu-tisu bekas untuk mengusap kotoran juga berserakan.
Saat buang hajat di tempat ini, orang harus tetap waspada dengan adanya serangan dari ular berbisa. Selain ular, tikus juga merupakan hewan yang kerap mengganggu.
Saking parahnya kondisi, toilet ini hanya akan digunakan warga sekitar dalam kondisi darurat.
Semua cerita perburuan ini dia abadikan dalam sebuah buku berjudul Toiltes of The Wild Frontier. Buku itu rilis pekan ini di Inggris.
Ada 36 toilet terburuk yang ada di dunia ini. Semua toilet itu hanya difoto di bagian luar.
Salah satu dari 36 toilet yang masuk dalam buku Askey ada di Indonesia. Toilet di Indonesia yang dia ceritakan, berbentuk gubuk.
Toilet tersebut berada di atas panggung setinggi 10 kaki. Sementara untuk menuju toilet tersebut, orang-orang harus melewati jembatan setapak kayu tanpa pagar. Di bawah jembatan terdapat kolam yang cukup kotor.
Sementara di Benin, Afrika Barat, Askey menemukan toilet tanpa privasi atau tanpa dinding sama sekali. Dia enggan memotret bagian dalam agar tidak muntah.
Selain dimaksudkan sebagai sebuah karya satire, buku Askey juga ingin menyoroti risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sanitasi yang di bawah standar.
"Setiap toilet dalam daftar saya sangat menjijikkan," katanya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait