Kabar baiknya, luka diabet masih bisa dicegah dan disembuhkan tergantung derajat lukanya. Dengan perawatan luka yang adekuat disertai dengan kontrol gula darah rutin dan pola hidup sehat dapat membuat luka diabet sembuh secara normal.
"Penanganan luka diabetes secara optimal dapat dilakukan melalui Konsultasi dengan dokter, yang salah satunya akan menjelaskan derajat luka diabetes dan penanganannya," bebernya.
Secara umum, timbulnya luka pada kaki penderita diabetes disebabkan karena kedua kaki kerap dipakai beraktifitas/bergerak. Gangguan fungsi akibat rusaknya syaraf tepi pada penderita diabetes menyebabkan penurunan hingga hilangnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga bila terbentuk luka di kaki akan berpotensi terjadi infeksi dan semakin memberat.
"Yang harus kita pahami, dasar penanganan secara sederhana dari pasien luka diabetik yaitu membersihkan luka kemudian dikeringkan dan dilembabkan, termasuk rutin merawat dan membersihkan kuku pun memakai alas kaki dimanapun dengan bahan kaos kaki dan pakaian yang tidak sempit atau ketat", ungkap Arie Wibisono dihadapan 100 peserta edukasi.
Adapun sesuai anjuran dokter, tutup luka dengan perban, kontrol kadar gula, sekaligus rutin memperhatikan jika terjadi tanda timbulnya infeksi segera periksakan ke dokter.
Pada akhir sesi edukasinya, Dokter Arie Wibowo menjelaskan ada derajat luka dengan skala 0 hingga 5, yaitu :
1. Skala 0, luka masih belum tampak terlihat
2. Skala 1, kulit kaki berwarna Kemerahan
3. Skala 2, Kulit tidak utuh seperti berdaging berwarna merah.
4. Skala 3, kulit kaki lebih dalam atau tebal, terlihat jaringan lemak berwarna kuning.
5. Skala 4, kulit kaki lebih dalam terlihat tendon berwarna putih mengkilap dengan tulang terlihat berwarna krem.
6. Skala 5, yang merupakan tingkat kerusakan tertinggi, luka pada kulit terlihat tertutup oleh jaringan mati bahkan timbulnya nanah yang menutupi dasar luka.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait