Menurut Yanti, kondisi anaknya sempat membaik dan mulai memproduksi air kencing. Dokter kemudian memindahkan anaknya ke ruang rawat.
Namun saat menjalani transfusi darah, kondisi anaknya kembali menurun hingga dirawat di ruang hemoglobin dan meninggal dunia. Yanti pun mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya.
Kasus kematian gagal ginjal akut pada anak di Bali ini bukan yang pertama. Sebelumnya, ada 11 dari 17 pasien anak yang terserang gagal ginjal akut di RSUP Prof Ngoerah akhirnya meninggal.
Artikel ini telah tayang di bali.inews.id dengan judul Gagal Ginjal Akut, Balita 1 Tahun di Bali Meninggal usai Dirawat 2 Pekan
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait