Hingga 2021, selama empat kali bertutut-turut Kemen PPPA menobatkan Jawa Tengah sebagai provinsi terbaik kesetaraan gender melalui Anugrah Parahita Ekapraya. Jateng dianggap berprestasi dalam pembangunan sektor perempuan dan anak, khususnya melalui strategi pengarusutamaan gender.
Selama memimpin Jateng, Ganjar memang tercatat menelurkan sejumlah program yang mendukung kesetaraan gender, di antaranya menginisiasi Sekolah Cerdas Perempuan Masa Kini atau Serat Kartini, menggelar pelatihan-pelatihan bagi perempuan rentan yang tersebar di 130 titik di 35 kabupaten/kota serta mengembangkan sektor perekonomian bagi perempuan.
Tingginya elektabilitas Ganjar di kalangan perempuan, lanjut Ardha, juga disebabkan oleh sosok Ganjar sendiri. Di depan publik, Ganjar kerap menampilkan diri sebagai sosok family man alias pria yang menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.
"Kalau kita lihat Ganjar lebih banyak menampilkan istrinya dalam beberapa kesempatan sosialisasi, baik secara langsung ataupun di media sosial. Bahkan, dalam beberapa acara terakhir, Ganjar kerap membawa Alam, anaknya. Hal ini setidaknya memberikan persepsi kepada masyarakat bahwa Ganjar merupakan sosok family man," kata Ardha.
Adapun Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, menurut Ardha, relatif lebih jarang menampilkan kebersamaan dengan keluarga dan pasangan di ruang publik. Karena itu, publik menganggap kedua pesaing Ganjar itu kurang punya perhatian terhadap isu keluarga dan perempuan.
Ardha berkata sosok istri Anies, Fery Farhati, memang tak bisa dimungkiri memiliki rekam jejak sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta. Namun, Fery kurang dapat dioptimalkan untuk menarik perhatian pemilih perempuan.
"Di sisi lain, Anies relatif lebih jarang menampilkan kebersamaannya bersama istrinya, Fery Farhati. Kendati track record Fery Farhati sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI lalu mungkin dapat dikapitalisasi lebih lanjut untuk menarik perhatian dari pemilih, terutama pemilih perempuan," kata Ardha.
Adapun Prabowo terlihat kurang begitu tertarik menggarap pemilih perempuan. Menurut Ardha, Ketua Umum Gerindra itu cenderung lebih tertarik menyasar pemilih berdasarkan segmen usia dibandingkan segmen gender.
"Status Prabowo yang dimilikinya saat ini, cenderung dikapitalisasi sebagai sosok family man yang lebih diarahkan pada rebranding dirinya yang selama ini menampilkan ketegasan, menjadi lebih youth friendly. Saya melihat Prabowo lebih menyasar pemilih berdasarkan segmen usia dibandingkan berdasarkan segmen gender," ucap Ardha.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait