Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, motif pelaku tega membacok gurunya, Ali Fatkhur Rohman dengan sabit diduga dipicu dendam pribadi.
“Korban guru olahraga dan guru kesiswaan. Yang bersangkutan (pelaku) diduga dendam, karena kan guru kesiswaan itu yang ngurusi siswa-siswa yang bermasalah,” papar Kombes Satake.
Kronologi pembacokan bermula saat pelaku MAR tidak bisa mengikuti ujian karena belum menyelesaikan tugas yang menjadi syarat kenaikan kelas dengan deadline 23 September 2023.
Kemudian, MAR menemui Ali Fatkhur Rohman dan Nur Salim yang merupakan guru Bahasa Arab di halaman sekolah. Pelaku mengatakan kepada Nur Salim kalau belum menyelesaikan tugasnya dan minta diberi waktu tambahan. Namun, korban Ali Fatkhur menegaskan kalau pelaku tidak bisa mengikuti ujian sebab waktu penyerahan tugas sudah habis.
Rupanya, pelaku sakit hati dengan ucapan korban. Ide balas dendam kepada sang guru muncul, lalu MAR pun mengambil sabit yang tersimpan di belakang lemari dan kembali ke sekolah untuk menemui korban, Ali Fatkhur Rohman.
Setibanya di sekolah, pelaku melihat korban ada di ruang 5 sedang mengawas ujian. Pelaku kemudian memarkir sepeda motornya lalu berjalan menuju ke sana.
Di depan pintu, pelaku mengucapkan salam ke korban dan dijawab. Namun setelah itu, pelaku langsung mengibaskan celurit dan membacok korban di depan siswa-siswa yang lain.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait