SAMARINDA, iNewsBalikpapan.id - Calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki hubungan baik dengan berbagai kalangan, termasuk para ulama dan habib.
Kedekatannya dengan para habib bukan hanya menunjukkan perhatian terhadap aspek spiritual, tetapi juga mencerminkan kemampuannya menjalin komunikasi yang erat dengan tokoh-tokoh agama berpengaruh di masyarakat.
Kerap kali terlihat dalam berbagai kesempatan, Isran Noor sering bertemu dan berbincang dengan para habib, yang menegaskan hubungan harmonis antara pemimpin daerah dengan tokoh agama.
Karenanya, upaya mengadu domba Isran Noor dan para habib dengan menggoreng candaan Isran Noor dianggap sebagai langkah politik lawan yang tidak patut.
"Kami sering bertemu dan biasa berbincang, jadi tidak ada masalah yang besar," kata perwakilan Habaib di Kota Tepian Habib Muhammad Assegaf pada Senin (23/9/2024).
Habib, sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, memiliki peran sentral dalam kehidupan umat Islam, terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Para habib sering menjadi rujukan bagi umat dalam hal keagamaan, sosial, dan juga nasihat moral. Kedekatan Isran Noor dengan para habib menunjukkan bahwa ia menyadari pentingnya menjalin hubungan yang kuat dengan para pemimpin agama ini.
Bahkan di acara Maulid pada 23 September 2024 lalu Isran Noor memperlihatkan hormatnya dengan mencium tangan Habib Abdullah bin Abdurrahman Al Muhdor Yaman.
Isran Noor, yang juga dikenal sebagai pemimpin dengan latar belakang religius, sering memanfaatkan kesempatan bertemu dengan para habib untuk berdiskusi terkait persoalan sosial, keagamaan, dan juga isu-isu kebangsaan.
Hal ini mencerminkan bahwa Isran Noor tidak hanya menjadikan agama sebagai simbol, tetapi juga benar-benar mengintegrasikan ajaran-ajaran agama dalam setiap kebijakannya.
Dukungan dari para habib menjadi salah satu faktor yang memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pemerintahan yang adil, sejahtera, dan berlandaskan nilai-nilai moral keagamaan.
"Jangan sampai habaib ini menjadi gorengan. Jangan sampai ada isu yang dibesar-besarkan dan bisa blunder," tambah Habib Muhammad Assegaf.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait