Hal itu disampaikan Prabowo saat melantik 5 menteri dan satu kementerian yang baru dibentuk yakni Kementerian Haji dan Umroh.
Adapun lima menteri yang dilantik yakni Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani; Mukhtaruddin sebagai Menteri P2MI;
Fery Juliantono sebagai Menkop serta Moch Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umroh, kementerian baru yang dibentuk oleh Presiden Prabowo.
Sementara pelantikan Menpora pengganti Dito Ariotedjo dikabarkan ditunda. Meski telah melakukan reshuffle, namun menteri di kabinet Prabowo masih didominasi warisan Jokowi.
Setidaknya masih ada 13 nama dan menduduki sejumlah posisi strategis di antaranya Mendagri, Tito Karnavian; Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri ESDM, Bahlil Lahadial, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan lainnya.
Terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan jika reshuffle merupakan hak Prabowo sebagai Kepala Negara. Menurutnya, ada beberapa evaluasi yang dilakukan hingga akhirnya melakukan perubahan formasi di beberapa kementerian.
"Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan tentunya kita semua paham punya hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi, beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi," tegasnya Senin (8/9/2025).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
