Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menegaskan aksi ini bukan perampokan, melainkan pembunuhan berkualifikasi.
“Mereka menunggunya, menembak kepalanya, dan jelas tujuannya untuk menghabisinya,” ujarnya dalam konferensi pers.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam. Purba baru lima bulan bertugas sebagai kanselir penyelenggara di KBRI Lima, setelah sebelumnya bertugas di KJRI Melbourne (2019–2022). Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Hingga kini, motif pembunuhan masih misterius, dan otoritas Peru terus menelusuri siapa dalang di balik eksekusi kejam tersebut.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait
